Breaking News:

Berita Viral

Terekam Pelaku Ledakan SMAN 72 Tulis Pesan Harap di Kertas Berdarah Sebelum Bom Meledak

Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas.

Editor: Tim TribunStyle
Youtube Tribunnews
Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas. 

Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas.

TRIBUNSTYLE.COM - Fakta baru kembali mencuat dari kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, yang mengejutkan publik dan aparat keamanan.

Pelaku, seorang siswa di sekolah tersebut, ternyata meninggalkan secarik kertas misterius yang ditulis dengan darahnya sendiri, berisi pesan yang menyinggung kematian.  Pesan itu ditemukan tak jauh dari tubuhnya yang bersimbah darah setelah ledakan terjadi.

Pelaku, berinisial F dan kini berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH), diduga sengaja menyalakan bom rakitan di jarak sangat dekat dengan kepalanya. Ledakan itu mengakibatkan luka serius hingga F harus menjalani operasi di rumah sakit.

Ledakan Ketiga Berasal dari Bom Sumbu Rakitan Buatan F Sendiri

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, menjelaskan bahwa ledakan ketiga, yang terjadi di area bank sampah sekolah, berasal dari bom sumbu rakitan buatan F sendiri. 

“Ledakan kedua, di lokasi tempat yang bersangkutan ditemukan luka, menggunakan sumbu. Sehingga mengakibatkan luka di bagian kepala yang bersangkutan,” ujar Iman dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas.
Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas. (TribunnewsBogor.com)

Sebelum ledakan ketiga, dua bom remote meledak terlebih dahulu di area masjid sekolah saat Salat Jumat berlangsung, menimbulkan kepanikan di kalangan siswa dan warga sekitar.

Tak lama kemudian, ledakan ketiga terdengar dari arah bank sampah, tempat F kemudian ditemukan dalam kondisi tak berdaya.

Di sekitar tubuhnya, polisi menemukan berbagai barang bukti yang mengerikan: senjata mainan laras panjang, pistol, beberapa bom rakitan yang belum sempat diledakkan, serta secarik kertas berlumur darah.

Baca juga: Meja Belajar Jadi Saksi: Daftar Nama Ditemukan di Tulisan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

Semua temuan ini menambah kompleksitas kasus dan menjadi perhatian serius aparat kepolisian dalam penyelidikan lebih lanjut.

Setelah diperiksa, di atas kertas itu tertulis satu kata dengan huruf besar berwarna merah, yakni DIE.

Tulisan tersebut diduga dibuat oleh F menggunakan darahnya sendiri sebelum menyalakan bom di dekat kepala.

Namun hingga kini, polisi belum dapat memastikan motif pasti di balik tindakannya.

“Kami masih melakukan pendalaman terkait maksud yang bersangkutan melakukan itu. Saat ini kami kedepankan pemulihan kesehatan dan psikologisnya,” jelas Iman.

F kini tengah menjalani perawatan intensif usai operasi di bagian kepala.

Tim penyidik juga menurunkan psikolog untuk melakukan asesmen kondisi kejiwaan serta menggali kemungkinan motif di balik aksinya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, Tim Densus 88 Antiteror Polri menemukan total tujuh bom rakitan di lingkungan sekolah.

Dua di antaranya meledak di masjid, satu di area baca, dan empat lainnya di sekitar bank sampah.

“Semua bom dirakit sendiri. Pelaku mempelajari cara merakitnya dari internet,” ungkap Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana.

Meski belum ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain, penyidik tetap menelusuri potensi adanya pengaruh dari jejaring digital ekstremisme yang bisa mendorong aksi tersebut.

Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas.
Terekam pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan harap di kertas berdarah sebelum aksi, meninggalkan jejak mengerikan yang mengejutkan petugas. (KOMPAS.com/Omarali Dharmakrisna Soedirman, Istimewa)

Sering Kunjungi Komunitas Perang

Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut pelaku sering mengunjungi komunitas daring yang menampilkan foto atau video orang meninggal dunia.

Bahkan komunitas yang ia kunjungi ada di forum dan situs-situs gelap.

Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tergeletak Nyaris di TKP Bom Rakitan, Saat Ini Dioperasi

Foto orang yang meninggal dunia di komunitas tersebut adalah korban pembunuhan hingga perang.

“Biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya,” jelasnya.

Mayndra tidak menyebutkan nama komunitas yang kerap dikunjungi tersebut. 

Kendati demikian, dia menuturkan bahwa hal itu dilakukan setahun terakhir

"Sejak tahun ini," ungkap Mayndra.

Pelaku juga terinspirasi dari pelaku-pelaku penembakan di luar negeri.

Bahkan ia menuliskan nama-nama pelaku penembakan di luar negeri pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi.

Densus 88 kemudian merinci 6 nama pelaku penembakan yang ditulis siswa ABH pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi.

Tiga nama yang ditulis di mainan pelaku yakni Alexandre Bissonnete, pelaku penembakan di Quebec City pada 29 Januari 2017.

Kemudian ada Luca Traini pelaku penembakan enam migran asal Afrika di Kota Macerata pada Februari 2018.

Lalu Brenton Harrison Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

( TribunnewsBogor.com | Tsaniyah Faidah | TribunStyle.com | Noval Dwi Widya )

Tags:
SMAN 72 JakartaKombes Iman ImanuddinAKBP Mayndra Eka Wardhana
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved