TRIBUNSTYLE.COM - Baru-baru ini viral kisah wanita kembar tiga asal San Diego, Amerika Serikat yang berhasil menyelesaikan studi mereka di universitas yang sama, dengan jurusan yang persis serupa.
Ketiganya adalah Maile, Ke'ale, dan Makana Young.
Menariknya, mereka bertiga juga sama-sama diwisuda dengan predikat summa cumlaude dari San Diego State University.
Ketiganya meraih gelar Sarjana Sains di bidang Pemasaran dan Komunikasi Terpadu, serta mengambil studi minor di Studi Interdisipliner.
Ketiganya mengungkapkan bahwa berkuliah bersama memunculkan semangat kompetisi yang sehat, sekaligus menciptakan dukungan emosional yang kuat.
Baca juga: Kisah Anak Rela Tinggalkan Pekerjaan Demi Rawat Ibunya yang Idap Demensia, Tak Terpikir Menikah
Kombinasi ini, menurut mereka, menjadi kunci untuk meraih kesuksesan akademik bersama.
"Tumbuh sebagai anak kembar tiga, selalu ada persaingan yang sehat. Berada di kelas yang sama dan di jalur yang sama membuat hampir mustahil untuk tidak membandingkan diri kami satu sama lain," ungkap mereka seperti dikutip dari People.
"Namun seiring berjalannya waktu, perbandingan itu berubah menjadi motivasi.
Salah satu keuntungan terbesar yang kami miliki adalah selalu memiliki teman belajar: seseorang yang menantang kami, meminta pertanggungjawaban kami, dan mendorong kami untuk menjadi diri kami yang terbaik, baik di dalam maupun di luar kelas," tambah mereka.
"Ketika salah satu dari kami menerima peluang baru atau mencapai tonggak sejarah, hal itu memicu sesuatu dalam diri yang lain: 'Jika dia bisa melakukannya, mengapa saya tidak?'
Dengan cara itu, keberhasilan individu kami selalu menjadi kemenangan bersama, pengingat bahwa kami lebih kuat karena kami tumbuh bersama!" ucap mereka.
Ketiga saudari ini juga menekankan bahwa meskipun mereka memilih jalur pendidikan yang sama di perguruan tinggi, namun mereka memutuskan menjalani program studi di luar negeri di negara yang berbeda.
Langkah ini diambil agar masing-masing dapat merasakan pengalaman hidup mandiri dan tumbuh secara individu, terlepas dari kedekatan mereka sebagai saudara kandung.
“Belajar di luar negeri bukan sekadar pengalaman akademis atau budaya bagi kami.
Itu adalah pertama kalinya dalam hidup kami bahwa kami benar-benar mandiri,” ungkap mereka.