‘’Untuk menguatkan kompetensi dan terus menambah ilmu, saya menyelesaikan studi saya. Saya menghadap dosen karena saya harus mengajar anak-anak, kadang sebulan masuk empat kali saja,’’ tutur dia.
Elin juga tidak membantah, keputusannya untuk terus mengajar, memang sering membuat suaminya tidak suka.
Namun asal tugasnya sebagai istri dan ibu masih bisa dilakukan, ia masih tidak ingin berhenti mengajar.
‘’Suami sering kali meminta saya berhenti saja, disuruh fokus urus anak-anak yang masih kecil kecil. Tapi saya masih ingin mengajar," kata Elin.
Kepala Sekolah Kagum
Ketulusan Bu Guru Elin mendapatkan pujian dari Kepala Sekolah SMPN PGRI Nunukan, Impun Nukitasari.
Elin di mata para guru di Nunukan, adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan teladan terpuji bagi guru lainnya.
‘’Dia tidak mandang materi. Memang pure mengabdi. Dan di zaman sekarang, guru seperti Bu Elin sangat langka. Saya sangat salut dan bangga dengan beliau,’’ kata Impun.
Di sisi lain, Impun juga mengaku kasihan dengan Elin, karena gajinya sangat tidak layak.
Meski Elin tidak pernah memprotes besaran gajinya.
Nama Guru Elin, tidak masuk dalam Dapodik, karena bukan guru dengan predikat lulusan S1, sebagaimana persyaratan Dapodik.
‘’Infonya tahun 2023 sudah S1, tapi belum ada laporan ke kami. Kalau ada laporan, kami proses dan kami mohonkan Dinas Pendidikan untuk memasukkan nama Bu Elin di Dapodik,’’ sebut Impun.
(Surya.co.id/Arum Puspita).
Artikel ini diolah dari Surya.co.id