Berita Viral

Humas KAI Ungkap Penyebab Kecelakaan Dua Kereta Adu Banteng di Cicalengka, KA Turangga Telat 9 Menit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dugaan penyebab kecelakaan dua kereta adu banteng di Cicalengka, KA Turangga telat 9 menit.

TRIBUNSTYLE.COM - Dugaan penyebab kecelakaan dua kereta adu banteng di Cicalengka, KA Turangga telat 9 menit.

Kecelakaan dua kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung Jawa Barat mulai terkuak.

Dikatakan salah satu kereta seharusnya tidak melewati jalan tersebut waktu kejadian.

Hal itu dikatakan Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanafi.

Ia mengungkapkan, semestinya Kereta Api (KA) Turangga melintasi jalur Petak Cicalengka-Haurpugu terlebih dahulu daripada KA Commuterline Bandung Raya.

Seperti diketahui, kedua kereta itu bertabrakan di jalur Petak Cicalengka-Haurpugu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) pagi.

Mengutip data KAI Daop 2, Ayep menyebut KA Turangga berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya pada pukul 20.00 WIB.

Kereta itu kemudian tiba di Stasiun Cicalengka pada pukul 05.59 WIB dari jadwal semula tiba di Stasiun Cicalengka pada pukul 05.50 WIB.

Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Hingga saat ini petugas masih mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut serta masih mendata korban baik yang luka serta meninggal dunia.

Baca juga: Tangis Ibu Korban Kecelakaan Kereta, Gelagat Pramugara KA Turangga Terkuak, Tinggalkan Bayi 2 Minggu

"Dari Stasiun Surabaya Gubeng jam 20.00 WIB lewat Cicalengka 05.50 WIB sementara tadi lewat Stasiun Cicalengka 05.59 WIB. Telat 9 menit," jelasnya saat dikonfirmasi melalui saluran telepon pada Jumat (5/1/2024).

Sementara itu, KA Commuterline berangkat dari Stasiun Padalarang pada pukul 04.25 WIB dan dijadwalkan tiba pada pukul 06.02 WIB di Stasiun Cicalengka.

Namun, sambung dia, ada keterlambatan perjalanan KA Commuterline. KA itu semestinya menunggu terlebih dahulu perjalanan KA Turangga sampai tiba di Stasiun Cicalengka.

"Kalau melihat dari (jadwal KA Turangga) Cicalengka kan melewat 05.50 WIB, harusnya kemungkinan Turangga dulu yang harusnya melintas, karena dari Cicalengka di jadwal itu KA Turangga 05.50 WIB sementara KA Commuterline masuk ke Cicalengka 06.02 WIB," terangnya.

Sebelumnya, terjadi tabrakan antara KA Turangga yang membawa 287 penumpang dengan Comuterline Lokal yang membawa 191 penumpang. Tabrakan tetrsebut terjadi di lajur Petak Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) pagi.

Tercatat ada empat orang meninggal dunia dalam kejadian itu yang terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan petugas PAM di Stasiun Cimekar.

Berikut ini data korban meninggal dunia:

  1. Enjang Yudi sebagai Petugas PAM Stasiun Cimekar;
  2. Julian Dwi Setiyono sebagai Masinis KA 350 Commuterline Bandung Raya;
  3. Ponisam sebagai Asisten Masinis KA 350 Commuterline Bandung Raya;
  4. Ardiansyah sebagai Pramugara KA Turangga.

Tangis Ibu Korban Kecelakaan Kereta, Gelagat Pramugara KA Turangga Terkuak, Tinggalkan Bayi 2 Minggu

Terkuak sosok Ardiansyah, pramugara KA Turangga.

Ardiansyah menjadi korban meninggal tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024).

Tangis ibunda Ardiansyah, Nunung Nurhayati (60) pun pecah saat mengetahui anaknya meninggal dalam kecelakaan kereta api adu banteng tersebut.

Terkuak WhatsApp terakhir Pramugara KA Turangga bernama Ardiansyah (30) sebelum menjadi korban dalam tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024). (TribunJabar)

Nunung (60) bersama Endang Kurnia (65) menutup wajah dengan telapak tangan mereka.

Kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34) mengungkapkan gelagat tidak biasa adik iparnya sebelum tragedi kecelakaan tersebut.

Robby menyebut tidak ada firasat yang dirasakan keluarga.

Robby menyebut sikap Ardiansyah kepada istrinya, Esli Rosdiana (30) berbeda.

"Enggak ada yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," katanya.

Baca juga: Sosok Masinis KA CL Bandung Raya, Sempat Rayakan Ultah Anak, Istri Nantikan Anniversary Pernikahan

Diketahui, Ardiansyah meninggalkan kedua anaknya Faiza Hoirul Gibran (7) serta Bryan (2 minggu).

Robby menuturkan Ardiansyah seharusnya tiba di rumahnya Kampung Bale Kambang RT/Desa Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung hari ini setelah bertugas dari Surabaya.

Ardiansyah bertugas di KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ketika tabrakan terjadi.

KA Turangga bertabrakan dengan KA Bandung Raya jurusan Padalarang-Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi.

Alih-alih Ardiansyah pulang, keluarga malah mendapatkan kabar duka.

"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."

"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.

Tak sabar ingin tahu bagaimana nasib adiknya, Robby, yang tinggal di Rancaekek, bergegas menuju RSUD Cicalengka.

"Saya sempat ke RSUD, tapi belum ada jenazah adik saya. Saya langsung ke TKP," katanya.

Meninggalnya Ardiansyah menyisakan luka dan duka mendalam bagi Robby, umumnya bagi keluarga.

Sebab, meski berposisi sebagai ipar, bagi Ardiansyah, tak ada kata ipar.

"Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik," katanya.

Sedangkan ibunda Ardiansyah, Nunung menangis terus memanggil-manggil nama anaknya.

"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung sambil terus menangis.

Sejumlah orang berseragam PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendekatinya dan mencoba menenangkan Nunung.

Begitu juga suaminya, Endang, yang sejak awal duduk di sampingnya.

Ungkap pesan WhatsApp terakhir

Hal tersebut diungkapkan oleh kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34).

Robby mengatakan Ardiansyah mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada keluarga hari ini akan pulang ke rumah setelah bertugas ke Surabaya.

Namun nyatanya sekitar pukul 10.00 WIB Ardiansyah dan keluarga justru mendapatkan kabar duka.

"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya dan akan pulang hari ini."

"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.

Mendapat kabar Ardiansyah berada dalam KA Turangga yang tabrakan dengan KA Bandung Raya, Robby yang tinggal di Rancaekek, bergegas menuju RSUD Cicalengka.

"Saya sempat ke RSUD, tapi belum ada jenazah adik saya. Saya langsung ke TKP," katanya.

Meninggalnya Ardiansyah menyisakan luka dan duka mendalam bagi Robby, umumnya bagi keluarga.

Sebab, meski berposisi sebagai ipar, bagi Ardiansyah, tak ada kata ipar.

"Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik."

(Kompas.com/M. Elgana Mubarokah).

Artikel ini diolah dari Kompas.com