Pengungsi Rohingya

Tak Bisa Mendarat di Aceh, Pengungsi Rohingya Baru Sudah Sampai di Sumut, Nahkoda Kapal Kabur

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi rohingya saat berada di Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (30/12/2023) sskitar pukul 23.00 WIB.

Lanjut Mayjend Hasan, kecurigaan lain ialah kartu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) yang dimiliki pengungsi.

Dimana dari hasil pemeriksaan, seluruh tanggal lahir mereka sama.

"Kemudian yang menonjol lain adalah kartu UNHCR yang ditemukan ini semua identitasnya, tanggal lahirnya sama."

Dari informasi yang dikumpulkan aparat, pengungsi ini berangkat dari kamp penampungan Bangladesh sejak 22 hari lalu.

Mereka memilih mendarat ke Sumatera Utara diduga karena sempat mendapat penolakan di Aceh.

Atas peristiwa ini Pangdam I Bukit Barisan meminta izin maupun saran kepada Panglima TNI untuk patroli di pantai Timur Sumatera Utara.

"Kami pada kesempatan ini menyarankan untuk patroli, di wilayah pantai Timur Sumatera Utara seperti dilaksanakan di pantai barat sehingga dapat menekan mereka masuk ke Aceh dan sekarang mereka masuk ke wilayah Sumatera Utara," katanya.

Pj Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin angkat bicara soal mendaratnya pengungsi Rohingya di Pantai Mercusuar, Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.

Dikatakannya, ia telah mendapatkan informasi soal adanya pengungsi Rohingya yang mendarat ke wilayah nya dengan jumlah sebanyak 147 orang.

"Tadi juga sudah dilaporkan ke pusat, bahwa kita kedatangan pengungsi Rohingya sejumlah 147 orang," kata Hasanudin kepada tribun-medan.com, Minggu (31/12/2023).

Ia menjelaskan, keberadaan pengungsi Rohingya ini berada di sebuah pulau dan tidak bersinggungan langsung dengan Masyarakat yang berada di sana.

"Tentunya hal ini sudah kami terima dan mereka sudah di lokalisir ke suatu tempat yang masih berupa teluk dan belum berkontak langsung dengan masyarakat," sebutnya.

Hasanuddin menyampaikan, ratusan pengungsi Rohingya tersebut juga telah diberikan bantuan dasar seperti obat-obatan dan makanan.

"Secara awal kita sudah berikan bantuan kebutuhan dasar, nanti kita tangani dengan mekanisme yang ada sesuai arahan dari atas, tentunya kita cek kesehatan, dan hal-hal yang lain juga," bebernya.

Lalu, saat disinggung apakah pemerintah Sumatra Utara akan menampung para pengungsi Rohingya ini, Hassanudin mengaku belum mengetahuinya.

Halaman
1234