Sementara itu Bawaslu Kabupaten Boyolali menyesalkan insiden penganiayaan yang menimpa rombongan kampanye pendukung Ganjar Prabowo-Mahfud MD.
Bawaslu mengimbau semua tim pemenangan capres cawapres maupun peserta pemilu lainnya menaati ketertiban umum saat kampanye terbuka.
"Berkampanye dengan konvoi naik motor knalpot brong atau bising masuk pada larangan mengganggu ketertiban umum pada pasal 280 UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu," kata Divisi Hukum dan Data Informasi Bawaslu Boyolali, Widodo Partono, melalui keterangan tertulis, Senin.
Ia berharap ke depan semua tim kampanye peserta pemilu 2024 hingga pendukungnya, untuk tidak melanggar ketertiban umum.
Kampanye yang telah diberi izin, seharusnya dilaksanakam di lokasi tersebut sesuai jadwal, durasi dan taat regulasi.
"Bersama sama menciptakan suasa pemilu yang nyaman, aman, serta damai," katanya.
Terkait pelanggaran lalu lintas lantaran memakai knalpot brong sepeda motor di jalan raya, ia menyerahkan penanganannya ke kepolisian.
Ganjar dan Istri Jenguk Korban
Sementara itu , calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjenguk para relawannya yang menjadi korban penganiayaan tersebut pada Minggu (31/12/2023).
Saat tiba di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Ganjar mengatakan, dari tujuh orang korban, masih ada dua orang yang dirawat, yakni Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani.
“Satu tadi, saya tidak sempat ngomong karena masih tidur. Karena situasinya masing bengkak-bengkak. Yang satu sudah bisa diajak bicara."
"Hasil pemeriksaan dokter membaik, bagus, tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagus, hanya memar-memar saja. Satu patah gigi. Itu kondisinya,” ungkap Ganjar, Minggu malam.
Ganjar juga tampak ditemani sang istri, Siti Atikoh saat menjenguk relawannya itu.
Siti Atikoh bahkan terlihat menangis lantaran tak kuasa melihat kondisi para relawan.
(*)
TribunSolo.com dan Tribunnews.com