Berita Kriminal

Kuping Panas Dengar Suara Pengajian, Pria di Kramat Jati Nyaris Habisi Imam Masjid: Astaghfirullah

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria di Kramat Jati, Jakarta Timur, nyaris habisi imam masjid akibat terganggu suara pengajian.

Mashuri (40) jamaah Masjid Al Muttaqun, salah satu korban telah melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya saat akan salat Magrib ke Polres Kediri Kota.

Korban mengaku dipiting seseorang yang tidak dikenalnya karena bukan warga Kelurahan Manisrenggo.

"Sebelum salat Magrib saya melihat sudah banyak orang di dalam masjid, tapi bukan warga Kelurahan Manisrenggo," jelasnya.

Selanjutnya korban melakukan sholat sunnah dan melihat keramaian di lokasi pengimaman dan terjadi pemukulan di tengah masjid.

"Saya berusaha melerai dengan membawa satu orang. Ternyata di luar serambi masjid banyak teman-temannya dan saya dicekik dan selanjutnya saya tidak sadar," jelasnya.

Menyusul kejadian itu, Mashuri kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Kediri Kota.

Baca juga: Rebutan Warisan Ending Tragis, Pria di Konawe Tewas Ditebas Adik Sendiri, Terluka di Sekujur Tubuh

"Waktu itu saya mau menolong Pak Khamid. Tapi di luar masjid banyak teman-temannya pelaku," jelasnya.

Sementara Saifuddin, sekretaris takmir Masjid Al Muttaqun menjelaskan, keributan terjadi karena ada pihak yang tidak terima penggantian imam salat Magrib.

"Karena masjid masih dalam konflik dan pihak takmir masih menunggu keputusan dari pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri," jelasnya.

Sebenarnya pihak takmir akan legowo (rela) dengan hasil yang diputuskan oleh pihak BWI.

Namun pihak sebelah justru ingin menguasai masjid sebelum ada putusan BWI.

Dari pihak ketakmiran telah melaporkan kejadian keributan ke Polres Kediri Kota. Karena ada tiga orang jamaah yang menjadi korban.

Sebelumnya telah diupayakan untuk melakukan perdamaian dari kepengurusan ketakmiran masjid. Namun sayangnya tetap ada kebuntuan.

"Karena yang diinginkan dari masyarakat sama -sama mengelola masjid. Namun kalau bentuknya perdamaian seolah-olah ingin mengusai masjid kami tidak terima," jelasnya.

Karena Masjid Al Muttaqun merupakan masjid dari orang banyak dan yang wakaf juga lebih dari satu orang.

Halaman
1234