Tapi ternyata Emily masih hidup. Dia disandera oleh Hamas.
Thomas Hand, sambil menangis mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa merupakan sebuah berkah atau lebih baik Emily meninggal dan tidak diculik.
"Ketika kami mengetahui Emily meninggal, kami mengiyakan dan tersenyum karena itu adalah berita terbaik dari semua kemungkinan yang saya tahu," kata Thomas Hand.
Thomas Hand dalam sebuah wawancara saat itu mengatakan kematian lebih baik daripada penculikan, tanpa makanan atau air, di ruangan sempit yang gelap.
Thomas mengira, kalau ditawan, Emily akan ketakutan setiap menit, setiap jam, setiap hari, dan mungkin selama bertahun-tahun yang akan datang. Sehingga dia mengatakan adalah mimpi buruk masih hidup.
Namun ternyata tidak, Emily masih hidup dan dalam kondisi baik-baik saja saat ditawan Hamas.
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa Israel telah berbohong.
Baca juga: Kengerian Penjara Israel Diungkap Tawanan Asal Palestina, Tak Tahan Dipermalukan hingga Menderita
Detik-detik Sandera Wanita Israel Dibebaskan Hamas, Diperlakukan Baik: Selamat Tinggal, Syukron
Viral video detik-detik pelepasan para sandera Israel oleh Hamas di Gaza.
Diketahui ada 14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand telah dilepas oleh militan Hamas.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas fase ketiga, pada Minggu (26/11/2023).
Namun ada satu momen yang begitu membuat banyak warganet tertegun di saat seorang wanita dilepaskan dan justru mengucap terimakasih pada Hamas.
Sementara itu menurut data yang dirilis Palang Merah Internasional, Qatar dan Mesir selaku penengah gencatan senjata, dalam kurun waktu yang sama pemerintah Israel dilaporkan telah membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjara di Damon dan Megiddo.
Meski selama disandera Hamas para tahanan asal Israel tak bisa mengakses dunia luar, namun mereka mengungkap bahwa Hamas memberikan perlakuan yang lembut terhadap para tahanan.
Adalah Vetoon Phoome, warga negara Thailand, yang termasuk dalam kelompok sandera yang dibebaskan Hamas akhir pekan lalu.