Berita Viral

'Apa Kamu Tidak Malu?' Sandera Israel Semprot Pimpinan Hamas, Akhirnya Jabat Tangan Penculiknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandera wanita Israel yang telah dibebaskan, mengaku sempat bertemu pemimpin Hamas, Yahya Sinwar di terowongan Jalur Gaza.

TRIBUNSTYLE.COM - Kelompok perlawanan Islam Hamas kembali membebaskan sandera Israel sebagai bagian dari gencatan senjata.

Hamas mengungkapkan siap membebaskan semua tentara Israel yang mereka sandera di Gaza, untuk ditukarkan dengan seluruh tahanan Palestina.

Pembebasan sandera ini tentu diwarnai dengan berbagai pro dan kontra.

Namun, salah satu sandera wanita Israel yang telah dibebaskan oleh Hamas mengaku sempat bertemu langsung dengan pemimpin kelompok itu, Yahya Sinwar.

Sosok Yahya Sinwar, pemimpin kelompok perlawanan Islam Hamas

Ya, diketahui perempuan Israel berusia 85 tahun itu disandera Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Lalu, dirinya dibebaskan dua pekan kemudian.

Baca juga: Kenangan Gigi Hadid Tentang Kakeknya Asli Palestina, Pilu Tak Bisa Dimakamkan di Tanah Kelahiran

Wanita itu mengaku sempat bertemu langsung dengan pemimpin kelompok itu, Yahya Sinwar, saat ditahan di terowongan Jalur Gaza.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (30/11/2023), Yocheved Lifshitz (85) dan Sinwar bertemu di sebuah terowongan.

Dituturkan lebih lanjut oleh Lifshitz bahwa Sinwar mengunjungi para sandera di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza, yang menjadi tempat Hamas menahan mereka.

"Sinwar bersama kami hingga tiga atau empat hari setelah kami tiba," tutur Lifshitz kepada surat kabar Davar yang berbahasa Ibrani.

Yocheved Lifshitz (85) sandera wanita Israel mengaku bertemu pemimpin Hamas usai dibebaskan

Sinwar pun menegaskan bahwa tidak akan terjadi apa-apa kepada para sandera.

“Halo, saya Yahya Sinwar. Anda yang paling terlindungi di sini. Tidak akan terjadi apa-apa pada Anda,” kata Sinwar kepada kelompok tersebut, menurut laporan tersebut.

Kemudian, Yocheved Lifshitz mengungkapkan dirinya mengkonfrontasi Sinwar dalam pertemuan itu.

Dia bertanya kepada Sinwar apakah ia tidak merasa malu karena telah melakukan kekerasan terhadap para aktivis perdamaian seperti dirinya.

"Saya bertanya kepadanya apakah dia tidak malu melakukan hal seperti itu kepada orang-orang yang selama ini mendukung perdamaian, ia tidak menjawab. Dia diam saja," katanya.

Halaman
1234