Biasa Lihat Korban Tewas di RS, Dokter di Gaza Pingsan Lihat 2 Jenazah di UGD, Syok Ternyata Anaknya

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis Al Jazeera, Wael Al-Dahdouh (tengah), mengimami salat jenazah sebelum pemakaman istri, dua anak, dan cucunya di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir Al-Balah, selatan Jalur Gaza, Kamis (26/10/2023). Keluarga Wael terbunuh dalam serangan udara Israel ke kamp pengungsian Nuisserat, Rabu (25/10) malam waktu setempat.

Data terbaru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan, tentetan serangan Israel menewaskan lebih dari 10.300 orang termasuk 4.237 anak-anak sejak 7 Oktober.

Adapun serangan Hamas menewaskan lebih dari 1.400 orang Israel dan mayoritas adalah warga sipil.

Shaqura berasal dari keluarga pengungsi Palestina yang terusir dari tanah mereka saat pembentukan Negara Israel pada 1948.

Para pengungsi dan keturunan mereka kini berjumlah sekitar 80 persen dari 2,4 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza, menurut data PBB.

“Jika musuh memburu kami lagi, kami akan beritahu mereka bahwa Tuhan sudah menjanjikan kami salah satu dari dua hal: kemenangan di tanah kami yang telah dibebaskan atau dikuburkan di sana,” ucap Shaqura.

“Sekarang, saya akan menguburkan anak-anakku dan kembali bekerja".

Baca juga: KESAKSIAN Relawan MER-C Cium Wangi dari Jenazah Warga Palestina, Harumnya Bak Minyak Kasturi

Ia kemudian memimpin shalat jenazah di halaman rumah sakit bersama rekan-rekan dan kerabatnya.

Jenazah keluarganya dibaringkan di atas tandu di hadapannya, kemudian dibawa ke permakaman martir Khan Yunis di dekatnya.

Dalam iring-iringan berjalan menuju permakaman, Shaqura menggendong Abdelrahman yang dia cium untuk kali terakhir di kepala.

(KOMPAS.com/ Aditya Jaya Iswara)

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait Palestina