Biasa Lihat Korban Tewas di RS, Dokter di Gaza Pingsan Lihat 2 Jenazah di UGD, Syok Ternyata Anaknya

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis Al Jazeera, Wael Al-Dahdouh (tengah), mengimami salat jenazah sebelum pemakaman istri, dua anak, dan cucunya di luar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, Deir Al-Balah, selatan Jalur Gaza, Kamis (26/10/2023). Keluarga Wael terbunuh dalam serangan udara Israel ke kamp pengungsian Nuisserat, Rabu (25/10) malam waktu setempat.

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah pilu seorang dokter yang bertugas di rumah sakit di Gaza.

Dia sudah terbiasa melihat korban tewas akibat serangan Israel terhadap Palestina.

Namun kali ini dia pingsan melihat dua jenazah yang ternyata adalah buah hatinya.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Rawat Korban Serangan Israel, Dokter Palestina Ini Tiba-tiba Histeris, Syok Ternyata Anaknya Sendiri

Seorang pria Palestina meratapi jenazah yang tewas akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (7/11/2023), dalam lanjutan perang Hamas vs Israel terbaru. (AFP/MOHAMMED ABED)

Iyad Shaqura, dokter farmasi yang kini menjadi dokter darurat karena perang Israel-Hamas, sudah terbiasa melihat banyaknya korban tewas atau terluka yang mengalir masuk ke rumah sakit di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, Palestina.

Namun, pada Senin (6/11/2023) malam, ia pingsan saat melihat jenazah kedua anaknya, ibu, dan kedua saudara laki-lakinya tiba di UGD (Unit Gawat Darurat).

Keluarganya tewas akibat serangan yang menghantam rumah mereka di Khan Yunis.

Wilayah Palestina dibombardir besar-besaran oleh Israel yang hendak menghancurkan Hamas, setelah kelompok Palestina tersebut menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Pada Selasa (7/11/2023) pagi, dengan mata berkaca-kaca, Shaqura melihat para mendiang yang dicintainya untuk kali terakhir.

Tubuh mereka sudah dibalut kain kafan putih dan ditempatkan di meja kamar mayat UGD Rumah Sakit Nasser, menurut rekaman AFPTV.

Sambil menunjuk jenazahnya satu per satu, Shaqura menyebutkan nama mereka.

“Ibuku, Zeinab Abu Dayya, saudara laki-lakiku Mahmud dan Hussein Shaqura, saudara perempuanku Israa dan kedua anaknya Nabil dan Nur, serta kedua anakku, buah hatiku, Abdelrahman (7) dan Omar (5)".

Shaqura kemudian menempelkan keningnya ke Abdelrahman dan berkata bahwa dia memiliki lima anak.

“Apa salah mereka sampai berton-ton bom dan bahan peledak dijatuhkan di kepala mereka di rumah?"

"Tuhan memanggil mereka kembali kepadanya seperti banyak anak-anak lain sebelum mereka," lanjutnya.

Halaman
12