"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," katanya.
Saat ini, pihaknya masih menghitung berapa jumlah siswa Fikri setiap tahunnya untuk tingkat SMP dan SMK.
"Selama ini, sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," ucapnya.
Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata dia, penyidik kemudian melakukan pendalaman terkait dengan motif pelaku menghabisi nyawa Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
"Sedikit banyak kita sudah mulai terbuka. Kalau sudah klop semua keterangan, kita sampaikan," ucapnya.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti) (TribunJabar.id/Nazmi)
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com dan TribunJabar.id