Berita Kriminal

Akun Media Sosial MK Pelaku Bullying di Cilacap Diserbu Warganet, Dibanjiri Ribuan Komentar Negatif!

Editor: Amirul Muttaqin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MK pelaku perundungan sekaligus penganiayaan siswa SMPN 2 Cimanggu, Kabupaten Cilacap.

TRIBUNSTYLE.COM - Akun media sosial milik MK, pelaku bullying di Cilacap, diserbu warganet.

Unggahannya dibanjiri ribuan komentar bernada negatif terkait aksi perundungan yang dia lakukan.

Warganet pun dibuat terkejut dengan unggahan-unggahan MK yang sebagian besar bertema religi.

Seperti apa kisah lenngkapnya?

Baca juga: KONDISI Pilu Korban Bully SMP di Cilacap, Badan Nyeri, Wajah Memar, Sesak Nafas hingga Sakit Perut

Pelaku perundungan sekaligus penganiayaan siswa SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap melakukan selebrasi seusai memukuli korban. Polisi mengungkap pemicu perundungan siswa SMPN di Cilacap akibat klaim korban masuk gengster tanpa persetujuan pelaku. (istimewa)

Warganet menggeruduk akun media sosial pelaku perundungan sekaligus penganiayaan siswa SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap, 27 September 2023.

Salah satu media sosial yang ditarget adalah akun Facebook milik MK.

Kolom komentar postingan teratas dari pelaku seakan menjadi tempat warganet meluapkan emosinya, lantaran melihat perilaku dari MK yang sadis menghajar siswa SMPN 2 Cimanggu tanpa ampun.

Hingga tulisan ini dimuat, terdapat 2 ribuan komentar yang semuanya bernada negatif.

Mereka banyak yang mencemooh tindakan MK, sekaligus mengajak MK duel.

Warganet juga menyayangkan sejumlah postingan MK yang bernada agamis rupanya tidak selaras alias berkebalikan dengan perilakunya di dunia nyata.

Kebanyakan warganet pula memberikan ratusan emotikon marah pada kolom like akun.

Tak sekadar komentar, warganet pun mengisi kolom itu dengan banyak meme gambar wajah MK.

Sebagai informasi, postingan teratas dalam Facebook MK berisi ajakan untuk subscribe akun baru Youtube-nya.

Rupanya MK tertarik dengan konten-konten agamis, hal ini tampak dari sebuah konten yang diunggahnya.

Dia juga membagikan beberapa postingan saat sedang bersama teman-teman.

Hampir semua postingan MK di Facebook menjadi sasaran emosi warganet melalui kolom komentar.

Alami Luka Lebam

FF siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap yang menjadi korban perundungan sejumlah siswa telah menjalani visum.

Korban menjalani visum di RSUD Majenang, Cilacap rumah sakit terdekat dari rumah korban.

Humas RSUD Majenang Muhamad Fadil Sayekti menuturkan bahwa korban FF telah menjalani visum di RSUD Majenang pada Selasa (26/9/2023) kemarin.

Namun untuk hasilnya, ia sendiri belum bisa memberitahu kepada awak media.

"Korban FF sudah menjalani visum pada Selasa kemarin, tetapi untuk hasil medisnya mungkin nanti sama pihak kepolisian," katanya kepada Tribunbanyumas.com

Diungkapkan Fadil bahwa seusai dilakukan visum kemarin, korban FF tidak langsung menjalani rawat inap di RSUD Majenang.

Melainkan langsung kembali pulang ke rumahnya di Cimanggu.

Meski begitu, kata Fadil pihaknya akan terus melakukan negosiasi kepada keluarga korban terkait dengan fasilitas rawat inap yang ditawarkan di RSUD Majenang.

"Kalau memang bersedia dilakukan rawat inap kita akan fasilitasi, cuma memang masih negosiasi dengan pihak keluarga. Saat ini korban masih di rumahnya," tutur Fadil.

 

Sementara itu Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto saat konferensi pers di Mapolresta Cilacap juga menyebut bahwa korban FF sudah menjalani visum di RSUD Majenang.

Visum dilakukan untuk memeriksa bekas tindakan penganiayaan oleh pelaku seperti yang ada di video.

Pasalnya seusai insiden itu terjadi, ditemukan sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh korban.

Namun hingga saat ini Tribunbanyumas.com belum mendapatkan informasi pasti terkait hasil visum korban FF. 

"Dari kejadin yang viral itu, sehingga mengakibatkan salah satu korban sakit, ada beberapa luka lebam yang ditemukan dan sudah kita lakukan visum di RSUD Majenang," ungkap Fannky. 

Sebelumnya pada Rabu (27/9) malam Wakapolretsa Cilacap AKBP Dr. Arief Fajar Satria juga menyebut ada beberapa luka di bagian tubuh korban seperti  luka di wajah, memar di perut dan bahu sebelah kanan.

Karena luka itulah yang membuat keluarga korban curiga hingga akhirnya melaporkan kejadian perundungan dan penganiayaan kepada Polsek Cimanggu.

Diberitakan sebelumnya, sosial media dihebohkan dengan video berdurasi 4 menit 15 detik yang mempertontonkan adegan perundungan dan penganiayaan yang dilakukan sekelompok anak SMP terhadap korban.

Baca juga: Rekam Jejak MK, Siswa SMP Pelaku Bullying di Cilacap, Sering Pindah Sekolah hingga Mencuri Ikan

Pelaku perundungan siswa SMPN 2 Cimanggu Kabupaten Cilacap tampak murung saat diperiksa di ruangan kantor kepolisian setempat. (istimewa)

 

Dalam video itu terlihat korban dipukul, ditendang, diinjak hingga diseret oleh pelaku berulang kali.

Diketahui korban dan pelaku merupakan siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap.

Adapun motif perundungan didasari karena korban mengaku kepada siswa sekolah lain bahwa dirinya merupakan anggota kelompok remaja yang diketuai oleh pelaku MK.

Karena merasa kesal dan tidak terima, pelaku akhirnya menghajar korban.

Saat ini polisi juga telah mengamankan 5 siswa yang terkibat dalam aksi itu, mereka terdiri atas 2 terduga pelaku dan 3 saksi.

Hampir Diamuk Massa

Pelaku aksi perundungan siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, MK (15) hampir diamuk massa saat diamankan jajaran Satreskrim Polresta Cilacap.

Pelaku MK bersama keempat bocah lainnya dibawa oleh pihak kepolisian ke Mapolresta Cilacap pada Selasa (26/9) malam.

Dalam video viral berdurasi 30 detik itu menggambarkan aksi pengamanan serta penjemputan pelaku malam itu.

Ratusan massa nampak menggeruduk rumah pelaku.

Di video itu terlihat pula pelaku MK disoraki  bahkan pelaku hampir diamuk oleh massa saat akan dimasukkan ke mobil polisi.

Mereka merasa geram dengan aksi yang dilakukan pelaku terhadap korban FF.

Terkait hal itu, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto menjelaskan bahwa warga sempat tersulut emosi lantaran merasa kesal dan geram dengan kelakuan pelaku.

Terlebih warga awalnya menerima informasi bahwa korban FF adalah korban tawuran.

Sehingga memunculkan reaksi emosi dari sekumpulan massa yang membela korban.

Fannky menyebut pihaknya telah menjemput 5 anak itu ketika video perundungan belum viral di sosial media.

Kelima anak yang diamankan polisi adalah 3 anak sebagai saksi dan 2 lainnya sebagai pelaku sesuai yang ada di video tersebut.

"Sebelum viral jadi kami sudah menindaklanjuti karena sempat beredar di masyarakat bahwa korban ini adalah korban tawuran atau pengeroyokan.

Sehingga ada reaksi dari beberapa masyarakat yang menjadi emosi dan mengarah kepada pelaku," jelas Fannky kepada Tribunbanyumas.com

Lebih lanjut Fannky menuturkan, karena posisi rumah korban dan pelaku tidak begitu jauh hanya berseberangan desa saja membuat alamat pelaku mudah dilacak oleh warga.

Sehingga dari beberapa massa yang membantu korban FF diketahui sempat memburu ke rumah pelaku.

Fannky menyebut kurang lebih ada sekitar 100-140 orang yang memburu TKP.

"Sekitar 100 -140 orang sudah masuk TKP, tapi Alhamdulillah 2 orang pelaku termasuk 3 saksi sudah diamakan polisi. Namun mereka juga tetap didampingi keluarga masing-masing," kata dia.

Baca juga: Belum Reda, Muncul Lagi Video Bullying Siswa SMP di Cilacap, Lokasi Sama, Kejadiannya Selang Sehari!

Untuk mengatasi kekeliruan informasi itu, Polresta Cilacap juga sempat mengumpulkan perangkat desa setempat supaya menyampaikan kepada masyarakat bahwasanya korban FF bukanlah korban tawuran ataupun pengeroyokan.

Melainkan korban FF ini adalah korban perundungan atau pembullyan.

"Jadi murni kasus perundugan yang terjadi oleh 2 orang pelaku. Ini kami sampaikan agar tidak salah persepsi dalam masyarakat," tuturnya.

Seperti yang diketahui, kasus perundungan terhadap salah satu siswa SMP Negeri di Cilacap ini sedang viral.

Dalam video berdurasi 4 menit 15 detik itu diperlihatkan aksi perundungan dan penganiayaan yang dilakukan oleh MK bocah yang duduk dibangku kelas 9.

Sementara untuk korbannya adalah adik kelasnya yakni FF yang duduk dibangku kelas 8.

(TRIBUNJATENG.COM/pnk)

Diolah dari artikel di TRIBUNJATENG.COM

Baca artikel lainnya terkait berita kriminal