Berita Kriminal

Guru Ngaji di Brebes Ternyata Predator, Tega Cabuli Belasan Santri, Ortu Korban Geruduk Kantor Desa

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi oknum guru ngaji di Brebes, Jawa Tengah, tega cabuli belasan santriwati.

Ahmad Mubarok mengatakan, dari informasi yang ia terima ada sekitar 19 korban yang semuanya anak-anak dengan rentang usia antara 8-9 tahun.

Jumlah itu belum pasti.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH Oknum Guru Ngaji di Cianjur Gagahi 4 Santri, Ancam Kirim Gangguan Mistis ke Orangtua

"Umur korban sekitar usia 8-9 tahun atau kalau sekolah siswa kelas 4-5 SD. Laporannya ada sekitar 19- 20 korban. Tapi tadi yang hadir di balai desa sekitar 16 orang," kata Ahmad Mubarok.

Saat ditemukan di balai desa, terduga pelaku sempat mengaku perbuatannya.

"Dia kooperatif dan setelah dimediasi mengakui. Inisial terduga pelaku MK," kata Ahmad Mubarok.

Kasus Serupa - Oknum Guru Ngaji di Cianjur Gagahi 4 Santri, Ancam Kirim Gangguan Mistis ke Orangtua

Astagfirullah, bejat kelakuan oknum guru ngaji di Cianjur, berinisial MDI (42).

MDI yang juga pimpinan sebuah pondok pesantren di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, melakukan aksi cabul.

Bahkan MDI juga mengancam korbannya dengan gangguan mistis jika melapor.

Hal tersebut diungkapkan pengacara korban, Topan Nugraha, kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).

Orangtua dan pengacara korban saat meminta bantuan pendampingan ke P2PT2A Cianjur, Jumat (11/8/2023). (Tribun Jabar)

"Berdasarkan pengakuan keluarga dan orang tua korban, pelaku melakukan aksinya tersebut dengan cara berpura-pura memberikan pengobatan agar pintar dan mudah menghafal," kata Topan.

Saat menjalankan aksinya tersebut, kata Topan, pelaku melakukannya di sebuah kamar tamu di pondok pesantren yang dikelolanya.

"Awalnya pelaku meraba bagian sensitif tubuh korban, lalu menyetubuhinya."

Baca juga: DEPRESI Dibully Miskin, Santri di Tasikmalaya Nyaris Akhiri Hidup, Kini Malah Diusir dari Ponpes

"Setelah melalukan aksinya itu pelaku mengancam korban dengan cara akan mengirim hal mistis ke orang tua korban," katanya.

Menurut Topan, hingga saat ini ada empat santri yang menjadi korban perbuatan tidak terpuji pelaku tersebut.

Halaman
123