Berita Kriminal

KELAKUAN APS Pembunuh Adik Kelasnya di Bengkalis, Ternyata Sering Berulah, Pernah Curi Celana Dalam

Editor: Putri Asti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok APS pelaku pembunuhan adik kelasnya di Bengkalis, Riau

TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap fakta-fakta terkait pembunuhan yang dilakukan seorang siswa di Bengkalis, Riau, terhadap adik kelasnya.

Rupanya sebelum jadi tersangka kasus pembunuhan, APS (14) memang kerap bikin ulah di lingkungan tempat tinggalnya.

Salah satunya yakni dia sempat kepergok mencuri celana dalam wanita.

APS (14), seorang siswa kelas dua SMP di Kabupaten Bengkalis, Riau, membunuh adik kelasnya berinisial LBS (12).

Pelaku membunuh korban dengan cara menghantam kepala korban menggunakan kayu runcing beberapa kali.

Tampang APS, pembunuh adik kelasnya di Bengkalis, Riau

Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku lalu memerkosa korban.

Saat menyelidiki kasus ini, polisi mengungkap fakta baru tentang pelaku, yaitu adanya dugaan kelainan pada diri pelaku.

Baca juga: Cinta Ditolak, Pelajar SMP di Bengkalis Bunuh Adik Kelas, Rudapaksa Korban dengan Baju Penuh Darah

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, pelaku sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan korban, meski rumah mereka berdekatan.

"Pelaku tidak pernah interaksi dengan korban. Hanya mengetahui korban adik kelas dan rumahnya tidak jauh dari rumah korban. Jadi, pelaku mengaku spontan melakukan pembunuhan," kata Setyo saat diwawancarai wartawan, Senin (4/9/2023).

Setyo mengungkapkan, pelaku pernah berbuat masalah, yaitu tertangkap saat mencuri pakaian dalam wanita dan pakaian wanita.

Selain itu, pelaku juga pernah memukul teman sekolahnya.

"Pelaku pernah melakukan pemukulan terhadap teman sekolahnya, dan juga pernah tertangkap mencuri pakaian dalam dan pakaian wanita di wilayah tempat tinggalnya," sebut Setyo.

Karena itu, polisi akan meminta bantuan psikolog untuk memeriksa kejiwaan pelaku.

Pembunuhan ()

Baca juga: PILU Siswa SD Kelas 2 di Medan Dibully Kakak Kelas Sampai Tewas, 9 Saksi Diperiksa, Sempat Mengadu

"Karena pelaku anak di bawah umur, kami meminta pendampingan dari Bapas. Kemudian, kami juga meminta pemeriksaan psikologi pelaku," kata Setyo.

Sebagaimana diberitakan, petugas kepolisian berhasil mengungkap penyebab tewasnya seorang siswi kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama LBS (12), di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Bimo Anggoro mengungkapkan bahwa pelaku yang membunuh korban merupakan anak di bawah umur, berinisial APS (14).

Pelaku ditangkap tim gabungan Satreskrim Polres Bengkalis dan Polsek Pinggir, Minggu (3/9/2023), sekitar pukul 16.00 WIB di rumahnya.

Kasus pembunuhan ini terungkap setelah korban ditemukan tewas dengan kondisi kepala berlumuran darah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan pembunuhan karena nafsu melihat korban saat pulang sekolah.

Kasus Lainnya - Siswa SD Kelas 2 di Medan Dibully Kakak Kelas Sampai Tewas, 9 Saksi Diperiksa, Sempat Mengadu

Kasus perundungan atau bullying siswa SD kelas 2 bernama Baim (8) memasuki penyidikan.

Dikabarkan sebelumnya Ibrahim Hamdi alias Baim meninggal diduga usai dibully oleh para kakak kelasnya di sekolahan.

Bahkan Baim disebut sudah menangis mengadu kepada orangtuanya saat pulang sekolah.

Simak kabar terbarunya!

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, terkait tewasnya siswa SD kelas II bernama Baim karena diduga setelah dirundung oleh kakak kelasnya.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa sampai saat ini pihaknya telah memeriksa sebanyak sembilan orang saksi.

Ibu korban menunjukkan foto semasa hidup anaknya. (HO)

Pemeriksaan tersebut dilakukan, untuk mencari fakta terkait dugaan penyebab meninggalnya siswa SD tersebut.

"Kasus itu masih dalam penyelidikan, sudah sembilan orang saksi kita periksa," kata Fathir kepada Tribun-medan, Minggu (2/7/2023).

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa dugaan bullying tersebut dilakukan di luar sekolah.

Namun, Fathir belum membeberkan secara detail dimana lokasinya.

Baca juga: MIRIS Anak Kelas 1 SD di Medan Meninggal Diduga Dikeroyok Kakak Kelas 3, Kepala Retak Badan Biru

"Nanti akan kita sampaikan lebih jelasnya," sebutnya.

Dijelaskan, pihak penyidik juga masih menunggu hasil autopsi dari jenazah untuk mendapatkan keterangan resmi dari pihak medis, untuk mengetahui secara pasti penyebab tewasnya siswa SD tersebut.

"Kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara. Nanti akan kita sampaikan juga hasilnya setelah keluar," ujarnya.

Siswa SD kelas 1 meninggal dunia diduga karena dikeroyok oleh kakak kelasnya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD (Kolase TribunStyle.com / Instagram)

"Kasus ini berkaitan dengan anak, maka penanganannya harus khusus sesuai dengan aturan yang berlaku," sambung Fathir.

Sebelumnya, Seorang anak bernama Ibrahim Hamdi alias Baim (8), meninggal dunia diduga setelah menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya.

Menurut Yusraini Nasution alias Butet orang tuanya, anaknya yang masih duduk bangku kelas II SD, sebelum meninggal dunia sempat mengadu kepadanya.

Anaknya itu seusai pulang sekolah datang ke lapak jualannya di depan Masjid Raya Al-Mashun, Kota Medan, pada Kamis (22/6/2023) kemarin.

Saat itu, anak pertamanya ini mengeluh kesakitan setelah dianiaya oleh kakak kelasnya sepulang dari sekolah.

"Dia kemarin dipukuli sama abang - abang kelasnya, kelas lima kelas enam, sementara anak saya kelas dua SD."

"Pulang-pulang dia sudah nangis, ngadu dipukuli," kata Butet saat diwawancarai di rumahnya, Rabu (28/6/2023).

Artikel diolah dari Kompas.com danĀ  Tribun-Medan.com