Sebelumnya, Purwadi diketahui pergi meninggalkan rumah usai kejadian bencana gempa 2006 silam.
"Cerita awal dia sejak awal paska gempa beliau pergi dari rumah saat itu, hingga 17 tahun," ujar Rahmad kepada TribunSolo.com.
Baca juga: SOSOK Mahasiswi Unpad Punya Nama Unik, Jian Ayune Sundul Langit, Ternyata Anak Bupati Ponorogo
Ia mengetahui informasi keberadaan Purwadi usai viral di sosial media Facebook.
"Saya tahunya ada info di Facebook, banyak relawan kabari saya karena saya orang Sengon.
Rupanya informasi itu ditangani oleh Dinsos Klaten," ucapnya.
Purwadi sendiri ditemukan yayasan di sekitar tempat pembuangan sampah (TPS).
Ditemukan sudah lama di sekitar TPS, lalu dibawa pulang sama pengurus ke yayasan.
Saat diajak komunikasi oleh pihak yayasan asal Jakarta, Purwadi memberikan infomasi dimana ia tinggal, setelahnya baru ia diantar pulang.
"Setelah tahu, pihak yayasan asal Jakarta antar pulang hari Sabtu kemarin. Diterima oleh pihak desa dan semua perangkat desa," jelasnya.
Pihak Keluarga Buat Surat Kematian
Sesaat setelah Purwadi menghilang, pihak keluarga sudah mencoba cari keberadaannya.
Namun tidak ketemu.
"Sempat dicari oleh keluarga, karena sudah bertahun-tahun tidak ketemu dan karena anaknya butuh surat untuk melanjutkan hidup. Oleh istri diajukan surat kematian ke pihak Desa," ucapnya.
Surat kematian sendiri diajukan pada tahun 2011.
(*)
Artikel diolah dari WartaKotalive.com
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy