Kondisi jasad sudah mengeluarkan bau tak sedap, diduga tewas sejak beberapa hari lalu di dalam kamar terkunci.
"Dari hasil identifikasi serta visum dokter, korban meninggal akibat gantung diri."
"Pihak keluarga sudah ikhlas menerima kejadian itu," kata Iwan.
Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, mengungkapkan, korban sudah sekitar satu tahun mengalami depresi.
"Pernah dirawat di sebuah yayasan di Sumedang. Setelah membaik, kembali pulang," kata Asep.
Ia menuturkan, korban pernah curhat ke tetangga merasa rindu ingin bertemu dua buah hatinya yang kini bersama mantan istrinya.
"Korban memang sudah lama bercerai dan kedua anaknya hidup bersama ibu kandungnya," ujar Asep.
Korban pun sempat menyatakan ingin mengakhiri hidupnya, dan dinasehati tetangga untuk tabah dan sabar.
Bagi tim Inafis, mengevakuasi jasad dengan kondisi seperti itu, sudah tak terhitung dilakukan.
Namun kali ini Tim Inafis tak hanya mengevakuasi, tapi juga memulasara jenazah korban yang mulai membusuk.
Didampingi seorang pemuka agama, Tim Inafis memindahkan jasad yang sudah dimasukkan ke kantung jenazah ke hamparan kain kafan yang sudah dipersiakan.
Kapolsek Rajapolah, AKP Iwan Sujarwo, mengatakan, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya bersama Tim Inafis menuju lokasi.
Upaya menurunan jasad korban yang mulai membusuk itu pun dilakukan. Setelah berada di bawah langsung dimasukkan ke kantung jenazah untuk dibawa ke rumah duka.
Pemulasaraan dilakukan hingga jasad korban dibungkus kain kafan untuk ditangani lebih lanjut hingga proses pemakaman.
Artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id dan TribunJabar.id