Berita Viral

Gara-gara Lupa Matikan Tungku Setelah Masak Air, Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Rugi Rp 20 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gara-gara lupa mematikan tungku kompor setelah memasak air, rumah di Wonosobo hangus terbakar, kerugian Rp 20 juta.

Tapi yang satu ini sepertinya warga Sragen dan kepolisian setempat kena salah informasi dari satelit NASA.

Saat dilakukan pengecekan ternyata informasi pemberitahuan NASA soal kebakaran hutan itu ternyata hanyalah pembakaran lahan tebu.

Diketahui pembakaran lahan tebu ini harusnya terkontrol oleh pemilik lahan.

Tapi kenapa terdeteksi kebakaran hutan ya?

Polsek Jenar, Sragen pantau diduga Karthula di wilayah Dk. Sumberjo Rt.12 Ds. Dawung, Jenar, Sragen, Rabu (28/6/2023). (TribunSolo.com / Dok Polsek Jenar)

Dilaporkan satelit antariksa milik NASA mendeteksi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen pada Rabu (28/6/2023).

Kabar ini tentu saja mengejutkan pemangku wilayah di Sragen, termasuk Kapolres Sragen AKBP Piter Tanottama.

Ia memerintahkan Kapolsek Jenar AKP Suparjono mengecek ke lokasi.

"Kami telah melakukan pengecekan di titik koordinat -7.33153 111.10562, tepatnya berada di Dukuh Sumberjo RT 12, Dusun Dawung, Kecamatan Jenar, Sragen," ujarnya, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: DAMPAK Kebakaran Truk Tangki Pertamina di Bandar Lampung, Warga Gagal Panen hingga Tanaman Hangus

Namun pengecekan tersebut di titik koordinat, tidak ditemukan sumber api.

Polisi menemukan bekas pembakaran lahan tebu yang sudah dipanen.

Dimungkinkan, saat pembakaran itulah satelit antariksa milik NASA mendeteksi adanya kebakaran lahan.

Aktivitas petani di perkebunan tebu HGU Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Rabu (6/10/2021). (DOK PT PG RAJAWALI II)

"Hasilnya, tidak ditemukan sumber api di titik koordinat tersebut yang diduga ada kebakaran hutan, (seperti yang) terlihat dari satelit NASA," katanya.

Pihak kepolisian juga telah memintai keterangan dari dua saksi warga setempat.

"Namun diduga asap berasal dari bekas pembakaran lahan tebu setelah dipanen (daduk)," ujar Suparjono.

(TribunJateng.com/Imah Masitoh).

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com