Terlebih, sang suami yang berada di samping istrinya juga tidak tegas dan lebih mengikuti keinginan ibunya.
"Alasannya enggak ada aja," ucap suami ibu hamil tersebut sambil senyam-senyum.
Padahal, jika dibiarkan terlalu lama, hal tersebut bisa membahayakan ibu dan bayinya.
"Bidan sudah upaya di sini, berhubung pemeriksaan partograf sudah melebihi, sudah harus bertindak, kewajiban kita merujuk. Sudah merujuk juga kita konsul, ACC ke rumah sakit umum, ternyata pasien menolak, alasannya apa?," tanya bidan dalam video.
Setelah berbagai upaya gagal untuk merujuk ibu hamil tersebut ke rumah sakit, dalam video lanjutan, mereka malah memilih untuk pulang ke rumah dan menunggu ibu hamil tersebut mengalami kontraksi.
Keesokan harinya, tim puskesmas kembali memberikan edukasi pada keluarga tersebut untuk membujuk pasien tersebut mau dibawa ke rumah sakit.
Namun kedatangan mereka malah membuat marah keluarga.
"Saya mah gak ngerti, itu mah terserah ibu," ucap sang ibu mertua sambil teriak-teriak.
"Maksa-maksa amat nolongin teh," imbuhnya.
Meski sudah dimaki-maki pihak Puskesmas tetap tak lelah memberikan edukasi.
Menurut pihak Puskesmas jika tidak segera dirujuk ke rumah sakit, maka akan sangat berbahaya untuk ibu dan bayinya.
"Bukan maksa-maksa ibu, biar bayi sama ibunya selamat. kalo sudah ada bukaan, bayi tidak keluar...." ucap pihak Puskemas.
Bukannya mendengarkan, ibu mertua justru kembali marah-marah.
"Biarin aja. gimana kami aja. Anak-anak saya, maksa-maksa banget mau nolong. Kalau mau nolong ke orang yang mau, yang ridho," ucap ibu mertua pedas.
Pada video lainnya, diinformasikan bahwa bayi ibu hamil tersebut benar-benar tak bisa diselamatkan.