"Ada yang kehilangan kaki, ada yang kehilangan lengan dan ada yang wajahnya luka parah," katanya.
Bahkan rel kereta api dipenuhi darah dari para korban dalam kecelakaan kereta api tersebut.
Penumpang yang terluka dirawat di Balasore Medical College, Community Health Centers di Soro, dan Gopalpur dan Primary Health Center di Khantapada.
Dalam rekaman video menunjukkan penyelamat dilakukan dengan memanjat salah satu gerebong kereta yang hancur untuk menemukan korban selamat.
Sementara penumpang meminta bantuan dan menangis di samping puing-puing kereta.
"Saya berada di sana di lokasi dan saya dapat melihat darah, anggota tubuh yang patah, dan orang-orang sekarat di sekitar saya," kata seorang saksi kepada kantor berita Reuters melalui telepon.
Tabrakan terjadi sekitar pukul 19:00 waktu setempat (13:30 GMT) pada hari Jumat ketika Howrah Superfast Express, yang beroperasi dari Bengaluru ke Howrah, Benggala Barat, bertabrakan dengan Coromandel Express, yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai.
Pihak berwenang telah memberikan laporan yang bertentangan di mana kereta tergelincir terlebih dahulu sebelum bertabrakan dengan yang lain.
Namun mereka belum membuat pernyataan resmi tentang kemungkinan penyebabnya.
Operasi pencarian dan penyelamatan ekstensif telah dilakukan, melibatkan ratusan personel pemadam kebakaran, petugas polisi, dan anjing pelacak.
Tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional juga sudah berada di lokasi.
Pada hari Jumat, ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro Odisha untuk menyumbangkan darah.
“Saya secara pribadi berhutang budi dan berterima kasih kepada semua relawan yang telah mendonorkan darah untuk tujuan mulia,” tulis Jena dalam sebuah tweetm dikutip dari Al Jazeera.
Jena menggambarkannya sebagai "kecelakaan paling tragis yang melibatkan tiga kereta - dua kereta penumpang dan satu kereta barang".
Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki, kata Amitabh Sharma, juru bicara Indian Railways.