Mengenai penyebab pasti kematian bayi seberat dua kilogram dengan panjang tubuh sekitar 57 cm itu, Tri Wulandari mengatakan, pihaknya masih belum dapat memastikannya. Karena, masih menunggu hasil autopsi jenazah bayi.
"Penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi. Saat ini keduanya kami tahan dan kami terus meminta keterangan saksi," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun, kosan dua lantai tersebut merupakan fasilitas mes atau tempat tinggal sementara bagi karyawan sebuah SPBU di kawasan Kandangan, Benowo, Surabaya.
NT merupakan adik dari dua orang karyawati SPBU yang tinggal di sebuah kamar kosan bagian lantai dua.
Dan, NT diketahui telah tinggal bersama kakak-kakaknya sejak empat tahun lalu.
Selama kurun waktu tersebut, NT bersekolah di sebuah SMA dibiayai kedua kakaknya itu.
Ketua RT 11, Imam Makali mengakui, pihaknya belum mengetahui pasti pekerjaan sosok NT saat ini.
Namun setahu dia selama tinggal di dekat kosan tersebut. Sosok NA baru saja lulus SMA setahun lalu.
Dan selama bersekolah sejak tiga tahun lalu, NT dibiayai kedua kakak perempuannya yang bekerja sebagai karyawati SPBU kawasan Benowo, Surabaya.
"Inisialnya N usia 19-20 tahun. Karena tahun kemarin baru lulus sekolah. Dan kakaknya kerja di pom bensin semua. Tinggal di sini sekitar 3-4 tahun," katanya saat ditemui.
Menurut Imam Makali, pengungkapan tersangka atas kasus penemuan mayat bayi perempuan dalam tong sampah tersebut, merupakan hasil kepintaran anggota kepolisian.
Beberapa jam pascapenemuan mayat bayi tersebut. Proses olah TKP dan menggali keterangan para saksi yang dimungkinkan terlibat di dekat lokasi, terus dilakukan oleh anggota kepolisian.
Bahkan, lanjut Imam Makali, pihak kepolisian juga sempat memeriksa sejumlah sudut CCTV di sepanjang jalan, sekitar TKP, hingga dini hari. Termasuk, meminta memori penyimpanan video CCTV miliknya.
"Ya mungkin itu kepintaran polisi, ya tanya tanya warga sekitar, mungkin ada warga yang tahu. Kok biasanya gini-gini, kok lain," ujarnya.
Terlepas dari kerja cepat dari anggota kepolisian. Imam Makali mengatakan, beberapa warga setempat terutama kalangan 'emak-emak' beberapa bulan belakangan ini, sempat mendapati kecurigaan kalau sosok NT sedang berbadan dua alias hamil.