Berita Viral

Seusai Operasi Payudara, Wanita Syok Puting Terbalik, Tambah Kaget Dokter Bilang: Itu Memang Sengaja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanita ini syok putingnya terbalik usai operasi payudara. Dikira salah dokter, ternyata memang sengaja.

TRIBUNSTYLE.COM - Niat ubah payudara sesuai keinginannya agar lebih memesona dan montok, wanita ini justru syok ketika melihat hasilnya: Ternyata putingnya terbalik!  Dikira salah dokter, ternyata memang sengaja.

Apa maksud dokter menghadirkan hasil operasi payudara dengan puting terbalik secara sengaja? 

Jawaban sang dokter ini ramai jadi sorotan karena membuat penasaran banyak orang di social media yang membaca curhatan sang pasien. 

Cerita seorang wanita yang baru saja menjalani operasi payudara, belakangan ini viral di aplikasi TikTok.

Pengguna TikTok @salmonslayer69 , yang dikenal sebagai Daldo di media sosial, membagikan video yang menggambarkan pasien tengah menjalani operasi.

Namun mengejutkannya, hasil operasi tersebut justru di luar dugaan.

Wanita ini syok usai jalani operasi payudara

Dilansir dari Nypost.com, Daldo diketahui baru menjalani operasi payudara.

Dia ingin mengubah bentuk buah dadanya sesuai dengan apa yang diimpikannya.

Baca juga: INNALILLAHI Wanita Tewas seusai Operasi Perbesar Payudara, Dokter Beri Obat Bius Terlalu Banyak

Usai menjalani operasi, Daldo justru terkejut sembari menatap dadanya yang baru didesain ulang.

Bagaimana tidak, putingnya kini terbalik.

"Bangun dari operasi payudara saya syok melihat puting saya sekarang vertikal, bukan horizontal,” bunyi teks di videonya, yang sudah ditonton 5,5 juta kali.

“Meski itu hanya sebuah lubang, tapi bayangkan keterkejutanku.” tambahnya.

Daldo pun mengira jika dokter salah menempatkan putingnya.

Rupanya, sang dokter memang sengaja mengubah letak puting Daldo.

Daldo kaget lihat payudaranya terbalik (Momjunction.com)

Daldo kemudian mengklarifikasi bahwa langkah tersebut dilakukan atas perintah dokter.

Tujuannya dari berubahnya letak puting setelah operasi payudara pun terkuak.

“Rotasi itu bertujuan untuk menjaga aliran darah dan saraf,” jelasnya.

Memang, terkadang selama pembesaran atau pengecilan payudara, puting harus digeser agar sesuai dengan ukuran payudara yang baru.

Namun, itu tidak dapat ditempatkan di sembarang tempat.

Dokter membatasi area payudara tertentu yang dapat memberikan darah dan oksigen paling banyak ke puting.

Baca juga: HANCUR HATIKU Derita Istri Kanker Payudara Parah, Suami Malah Bermesraan dengan Janda Kembang

Sementara dalam proses ini, puting terkadang harus diputar agar pas dengan lokasi baru.

Netizen pun langsung geger sembari menulis beragam komentar.

"Saya membayangkan para dokter panik di ruang operasi dan berdebat tentang ke arah mana mereka," kata seseorang.

"Puting mereka harus diputar dan disejajarkan sesekali," gurau lainnya.

.....

Kisah Lainnya - Wanita hilang nyawa seusai operasi pembesaran payudara

Nahas wanita hilang nyawa seusai operasi pembesaran payudara, dokter diduga beri obat bius terlalu banyak harus ke pengadilan.

Dokter itu dituduh sebagai penyebab wanita pelanggan operasi pembesaran payudara dan percantik area pribadi meninggal.

Selama operasi di payudara kanan, sang wanita pelanggan mengeluh sakit, sehingga dokter menambahkan lagi obat bius.

Ketika pindah ke payudara kiri, wanita itu menunjukkan wajah pucat.

Bagaimana kronologi dan nasib si dokter malpraktik itu?

Baca juga: VIRAL Curhatan Dokter Muda Sering Dibully Senior, Kena Maki Telat Balas WA, Pilih Resign: Parah!

Ilustrasi, wanita meninggal saat operasi pembesaran payudara. (Istimewa)

Dua tahun berlalu, akhirnya dokter tersebut harus hadir di pengadilan pada 10 Mei 2023.

Menurut VNE, Pengadilan Rakyat Distrik Binh Tan, Kota Ho Chi Minh, Vietnam, akan mengadili Phan Duc Hong (61 tahun, tinggal di Distrik Binh Tan).

Phan Duc Hong, dokter bedah plastik itu, didakwa telah melanggar peraturan tentang pemeriksaan medis dan perawatan di kasus menyebabkan kematian menurut Pasal 315 KUHP, ancaman hukuman 1-5 tahun penjara.

Menurut dakwaan, pada pagi hari tanggal 3 Juli 2021, Le (30 tahun) pergi ke rumah Hong di bangsal Binh Hung Hoa A, distrik Binh Tan, untuk pembesaran payudara dan bedah kosmetik swasta dengan biaya sebesar Rp47 juta.

Setelah mengukur tekanan darah, detak jantung, Hong membawa Le ke sebuah ruangan di lantai pertama.

Dia kemudian menyuntikkan dua ampul Lidocaine di bawah kulit dadanya.

Baca juga: HANCUR HATIKU Derita Istri Kanker Payudara Parah, Suami Malah Bermesraan dengan Janda Kembang

Ilustrasi, operasi pembesaran payudara. (Istimewa)

Selama operasi di payudara kanan, wanita itu mengeluh sakit, sehingga dokter menyuntikkan lebih banyak obat bius.

Saat menjalani operasi di payudara kiri, Le menunjukkan tanda-tanda gagal napas dan wajah pucat.

Hong menghentikan operasi, secara aktif membantu resusitasi, memberikan oksigen, tetapi korban berubah menjadi kejang.

Dokter memanggil putrinya yang berusia 17 tahun untuk membantu memeras balon oksigen.

Sore harinya, Le meninggal dunia.

Mengetahui korban di Tra Vinh, dokter dan putrinya membawa jenazahnya ke mobil untuk membawanya kembali ke kampung halamannya untuk dimakamkan, tetapi tersesat di kota Can Tho.

Dalam perjalanan kembali ke Tra Vinh, saat hari sudah gelap, dokter menghentikan mobil di kamp bahtera dan menyarankan agar kamp menguburkan jenazah.

Menurut Zing, saat melihat jenazah diangkut dengan mobil 4 kursi, pemilik box farm memperpanjang waktu dan menelepon polisi.

Baca juga: Dikira Kopi Biasa, Wanita Ini Baru Sadar Ternyata Minum Obat Kuat untuk Pria, Apa Efeknya?

Awalnya, Hong tidak jujur, tetapi dia kemudian mengakui perbuatannya.

Selama penyelidikan, pihak berwenang menentukan bahwa Phan Duc Hong telah mengikuti kursus pelatihan dasar tentang pembesaran payudara kosmetik di Rumah Sakit Kedokteran dan Farmasi Universitas - Universitas Kedokteran dan Farmasi Kota Ho Chi Minh pada tahun 2011 dan diberikan sertifikat.

Namun, sertifikat ini tidak berlaku untuk menyatakan bahwa mahasiswa tersebut bisa langsung melakukan operasi pembesaran payudara.

Hong belum disetujui oleh Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh untuk melakukan teknik yang berkaitan dengan operasi plastik di fasilitas pemeriksaan dan perawatan medis manapun.

Mengenai tanggung jawab perdata, setelah kasus terjadi, suami korban meminta Hong

untuk membayar ganti rugi biaya pemakaman, kehilangan jiwa dan tunjangan anak dengan total lebih dari 2,1 miliar VND atau dekitar Rp1,3 miliar.

(TribunStyle.com/Putri Asti/Gigih Panggayuh)