Berita Viral

Asal Usul Uang Rp 800 Juta Mustofa NR Si Penembak Kantor MUI, Dari Mana Asalnya? Istri Buka Suara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laila Dewi istri Mustopa NR ungkap uang Rp 800 juta di rekening suaminya kiriman dari anak.

TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap sudah asal usul rekening Rp 800 juta milik Mustofa NR, penembak kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat.

Istri Mustofa NR, Laila Dewi mengungkap dari mana uang Rp 800 juta itu didapat suaminya.

Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan mutasi di rekening Mustopa NR senilai Rp 800 juta.

Ternyata uang tersebut merupakan uang pribadi yang berasal dari anak-anak Mustopa yang bekerja di luar negeri.

Baca juga: TERKUAK Tabungan Fantastis Mustofa, Pelaku Penembakan Kantor MUI, Punya Uang Rp 800 Juta di Rekening

Ada transaksi Rp 800 juta di rekening pelaku penembakan kantor MUI.

"Dana di rekening tersebut berasal dari anak saya. Yang pertama Hediansyah yang bekerja di Korea Selatan.

Kedua Fauziah yang bekerja di Taiwan. Ketiga Lidia Sartika yang bekerja di Hongkong," kata Laila Dewi istri Mustofa NR dikutip TribunStyle.com, Sabtu (6/5/2023).

Laila mengatakan, dana tersebut mulai dihimpun sejak tahun 2014 silam.

Dia pun menyebut siap mempertanggungjawabkan pernyataannya soal mutasi rekening tersebut.

"Pengiriman uang tersebut dimulai dari tahun 2014 sampai sekarang.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat saya pertanggung jawabkan," jelasnya.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan, mutasi rekening pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mustofa NR, mencapai Rp 800 juta.

Ketua Kelompok Hubungan Masyarakat (Humas) PPATK M Natsir Kongah mengungkapkan, mutasi tersebut berlangsung sejak 2021.

“Sejak tahun 2021 ada sekitar Rp 800 jutaan mutasi di rekening yang bersangkutan,” kata Natsir saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Menurut Natsir, jumlah mutasi tersebut tidak sesuai dengan profil Mustopa yang berprofesi sebagai petani. Hal ini merujuk pada catatan yang tersedia.

“Dari record yang ada, tidak (tidak sesuai profil),” ujar Natsir.

Halaman
1234