"Saya secara logika enggak boleh begini buang sampah, ini tempat istirahat, sampah itu diwadahin, tapi enggak tahu pikiran beliau dia gimana, kita enggak mau nanya-nanya," sambungnya.
Baca juga: Dokter Wayan Tak Ingin Pohon di Rumahnya Ditebang, Marah Jika Mangganya Diambil Tetangga, Pelit?
Sebagai teman, Pak Kade prihatin melihat rumah dokter Wayan kumuh.
Pak Kade pernah beberapa kali ingin membersihkannya.
Namun hal itu dilarang oleh dokter Wayan dengan alasan yang tak masuk logika.
"Kadang memang jawaban beliau tidak logis di saya.
Contohnya (ditanya Pak Kade) 'bli, ini kenapa begini kan kotor sekali.
Apa yang kita peroleh dari ini? (burung kapinis di dalam rumah).
(Jawaban dokter Wayan) 'ya enggak ada'. (kata Pak Kade) 'ya udah jangan kasih kesempatan hidup, bikin kotor'.
(Jawaban dokter Wayan) 'dia juga butuh hidup'," Nah yang begini-begini saya enggak bisa terima," ungkap Pak Kade.
Tak cuma perihal burung, dokter Wayan juga melarang ada orang yang menebang tanaman serta pohon besar di rumahnya.
Bahkan warga sekitar juga dilarang mengambil mangga di pohon dokter Wayan.
Mengenai hal tersebut, Pak Kade menyebut Pak Kade bukan orang yang pelit.
Namun lagi-lagi terkait hal itu, dr Wayan punya alasan tak masuk akal.
"Pohon juga ( Pak Kade bilang) 'tebangin aja'. (jawaban dokter Wayan) 'dia pohon juga butuh hidup'.
Dia enggak pelit sama sekali," tutur Pak Kade.
"Katanya enggak boleh ambil mangga, katanya buat makanan kelelawar. Kalau mangganya diambil, kelelawar makan apa. Kalau orang kan bisa beli (makanan) di pasar," kenang warga sekitar.
"Tapi masuk akal sih, lebih ke manusia yang peduli sih," timpal Irfan Jayani.
"Entah saking cintanya atau jawabannya enggak masuk akal. Katanya (tanaman) juga butuh hidup, nah jawaban begitu ( dokter Wayan), apa karena saya orang umum ya di luar nalar beliau.
Ini makhluk hidup tapi ya ditempatkan di tempatnya," ujar Pak Kade.
(*)
Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Alasan Pasien Tetap Setia Berobat ke Dokter Wayan Viral Meski Tempatnya Kotor, Bayarnya Boleh Nyicil
Penulis: Vivi