Namun, berdasarkan informasi dari berbagai sumber bahwa ketiga tersangka terdiri dari dua orang pria dan seorang wanita yang sama-sama juga pekerja asal Indonesia.
Diduga, para pelaku bernama Ahmad Saifudin, Tedy Setiawan, dan Suwanti.
Masing-masing dari mereka berasal dari Solo, Kendal, dan Purwodadi.
Kemudian, dari akun Twitter kevinpramudya_ mengungkapkan, berdasarkan informasi yang beredar dari mulut ke mulut bahwa korban dibunuh sejak tahun 2021 lalu.
Hal itu terbukti dari tidak update-nya akun media sosial milik Aris sejak tahun 2021 lalu.
"Sudah banyak informasi yang beredar dari mulut ke mulut bahwa korban ditemukan tinggal tulang, makanya ada di dalam koper, berarti ada kemungkinan memang sudah meninggal sejak tahun 2021, hal ini diperkuat juga karena tidak ada lagi update dari sosial media korban sejak 2021," tulisnya.
Baca juga: Jadi Rebutan Cewek Jepang, Siswa Asal Indonesia Ini Dimintai Akun IG hingga ID Line, Sabar Melayani
Keluarga Berharap Bukan Aris
Pihak keluarga dari Aris Setiya Irawan, masih harap-harap cemas.
Orang tua Aris berharap jasad korban pembunuhan yang ditemukan oleh polisi di Jepang bukanlah putra mereka.
Ditemui di kediamannya di Dukuh Ketri, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Warso, ayahanda Aris tak bisa menyembunyikan raut wajah sedih dan khawatir.
Sebab, dia sudah putus kontak dengan putranya sejak Desember 2021 lalu.
Dia dan istrinya, Endang, masih terpukul atas kondisi hilang kontak dengan anak tunggal mereka.
Karena itu, Warso tidak berkenan memberikan keterangan pada awak media.
Warso memint awak media mewawancarai adiknya, paman Aris, yakni Wardono.
Ditemui terpisah, Wardono membenarkan bahwa pihak keluarga sudah lost contact dengan Aris sejak Desember 2021.