Dengan budget puluhan ribu rupiah itu, Toni bisa mengisi bensin tiga kali dan menempuh waktu selama lima jam hingga sampai di Indramayu.
Kemudian, demi keselamatan, Toni mengaku berkendara dengan lambat.
Apalagi, kendaraan yang dipakainya sudah dimodifikasi.
Selain itu, barang bawaan yang dibawanya pun tidak terlalu banyak.
Sebab, akan sangat berisiko apabila muatan yang dibawa berlebihan.
"Paling lari (melaju) 25-30 kilometer per jam. Enggak berani kencang-kencang saya," tutur Toni.
Kisah Toni dan istrinya yang membawa odong-odong kereta Thomas pun menjadi kisah mudik yang unik dan menarik pada lebaran 2023 ini.
Baca juga: Niat Hati Mudik, Kakak Adik Ini Malah Terpisah dari Orangtua Gegara Namanya Mirip, Begini Nasibnya
Kisah Mudik Lain, Anak Terpisah dari Orangtua
Sementara itu, pemudik asal Bandung kehilangan kedua anaknya.
Pemudik itu diketahui bernama, Malaudin (42), sedangkan anaknya bernama Faiz Hamzah dan Hilwa Nafisa.
Kedua anak Malaudin hilang saat turun di Stasiun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah.
Seperti apa kronologi kejadiannya?
Baca juga: KISAH Bayi Lahir Saat Perjalanan Mudik Idul Fitri, Tak Ada Bidan, Suami Nekat Bantu Persalinan Istri
Berawal dari Malaudin yang duduk berbeda gerbong dengan sang istri dan kedua anaknya saat perjalanan naik kereta api.
Namun, saat tiba di Stasiun Kutoarjo untuk melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Kaligesing, ia justru tidak menemukan kedua anaknya.
Setelah ditelusuri, ternyata kedua anaknya tersebut salah turun stasiun karena namanya yang mirip.