Berita Viral

Emak-emak Parodikan Tarian Paseh, Ida Dayak Emosi Tarian Ritualnya Jadi Bahan Ledekan : Tak Elok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Dayak sentil emak-emak yang parodikan tarian paseh yang menjadi tarian ritualnya sebelum melakukan pengobatan.

Namun hal itu lantaran Ida Dayak berjualan obat ke berbagai daerah, bukan melakukan pengobatan.

"Kalau dulu itu tidak ada pasien lokal yang datang kesini karena mungkin belum banyak yang tahu, cuman kalau sekarang semenjak viral banyak yang datang, ibaratnya dulu hanya pulang istirahat 2 minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai 6 bulan di rumah," pungkas Herman.

Kendati tak pernah pulang ke rumah, Ida Dayak tak pernah putus komunikasi dengan sang anak tunggal.

Herman mengaku selalu menelepon Ida Dayak lewat telepon seluler.

Jarang pulang ke Kaltim, Ida Dayak kini menempati rumah di wilayah Bogor.

"Sering komunikasi, biasanya juga bertanya tentang kabar kami di rumah, dan terkadang menyampaikan lokasi pengobatannya, kalau sekarang ini ada di daerah Bogor," ucap Herman.

Selama bepergian ke berbagai daerah, Ida Dayak selalu ditemani sang suami.

Suami Ida Dayak lah yang jadi sosok penting di bisnis penjualan obat untuk pasien.

"Biasanya cuman bapak yang mendampingi, ibu yang memasarkan obatnya sembari memberi pengobatan dan bapak membantu untuk membungkus obat dan kemudian diserahkan ke pembeli," cerita Herman.

Baca juga: Ini Ajaib Kagumnya AM Hendropriyono, Rasakan Sendiri Keampuhan Minyak Bintang Ida Dayak: Sembuh

Herman Ida Andriani anak Ida Dayak bongkar kemampuan ibunya mengobati pasien. (YouTube Petualang Ibu Dayak// TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM)

Asal Usul Kesaktian

Lebih lanjut, Herman pun bercerita tentang kesaktian sang ibu.

Awalnya diakui Herman, Ida Dayak hanya sebagai penjual minyak urut yang merupakan warisan turun temurun keluarga.

Lalu tiga tahun ke belakang atau mulai tahun 2020, Ida Dayak belajar menyembuhkan orang.

Sejak saat itu pula, Ida Dayak jadi ahli mengobati berbagai penyakit menggunakan minyak urut keluarganya.

"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," akui Herman.

Diakui Herman, sang ibu biasanya mengobati pasien patah tulang.

Namun diungkap Herman, Ida Dayak tak segan memberi tahu pasien jika penyakit yang dideritanya tak bisa disembuhkan Ida Dayak.

"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak. Kalau tidak bisa, pasti ibu menyampaikan tidak sanggup, namun sekiranya masih bisa pasti diusahakan," ungkap Herman.

(*)

(TribunBogor/Sanjaya)

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Ida Dayak Wanti-Wanti Wanita Gempal yang Ledek Tarian Paseh, Ternyata Gerakannya Tak Sembarangan