Bahkan tidak hanya uang untuk makan para pekerja di warungnya.
Gaji para pekerja juga banyak yang belum terbayar.
"Karena pembayaran kepending. Mereka mengajukan Rp 10 juta mereka nerima Rp 8 juta.
Ada juga dikasih Rp 200.000," jelasnya.
Bahkan ada yang hanya dibayar sangat sedikit dari yang seharusnya.
"Mereka lembur sampai jam 11 malam tidak terbayarkan.
Yang paling parah sekian puluh juta cuma dikasih Rp 200.000," terang Dian.
Selama dua tahun lebih utang itu tak terbayarkan.
Sampai saat ini ia berusaha menagih ke para mandor.
"Dua tahun lebih. Dibagi untuk material, tenaga, untuk warung.
Mandornya sendiri mau pulang ke rumah aja takut enggak bawa uang," jelasnya.
Baca juga: VIRAL Wanita Kepergok Mencopet di Masjid Al Jabbar, Malah Santai Merokok saat Diamankan Petugas
Dian mengaku dari awal para mandor menjanjikan uang makan dibayar tiap dua minggu sekali.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan.
Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time.
Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.