Berita Viral

ALASAN Gubernur NTT Buat Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Singgung Minimnya Siswa Diterima PTN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat jelaskan soal kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi

Faktor anggaran pendidikan inilah menjadi faktor kedua adanya kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi.

"Sehingga untuk menjawab uang sebanyak itu, perlu ada desain khusus yang berlaku tidak ke semua sekolah," imbuhnya.

Sudah ada dua SMA unggulan yang melaporkan dirinya mampu melaksanakan kebijakan ini, yakni SMA 1 Kupang dan SMA 6 Kupang.

Baca juga: VIRAL, Pakai Jeans Sobek ke Sekolah, Kulit Siswa Ini Dilakban oleh Guru, OrangTua Geram: Jadi Alergi

Gubernur NTT Viktor Laiskodat jelaskan kebijakannya soal siswa sekolah masuk jam 5 pagi di NTT (Tribunnews.com / Instagram @smansixkupang)

Viktor menambahkan, kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi juga perlu didukung dengan langkah-langkah lainnya.

"Karena itu, kendala kendaraan umum, kemanan akan kita evaluasi dengan melibatkan pihak kepolisian," tegasnya.

Sementara dari segi mutu pendidikan, pihak Pemprov NTT akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang mampu membuat siswa-siswi tembus ke perguruan tinggi ternama tingkat nasional maupun dunia.

Viktor dalam kesempatan itu juga tidak menampik polemik kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi.

Namun baginya, kebijakan tersebut penting untuk kemajuan sistem pendidikan di NTT, sehingga Viktor secara tegas tidak akan menghentikan langkahnya.

"Semua dari sistem dan dengan uang (APBD) yang cukup itu, mereka (siswa-siswi) disiapkan dengan baik. Tidak ada perubahan di dunia ini yang tidak ada pro dan kontra, tidak ada," tandas Viktor.

Respons Kepala Sekolah

Kepala SMAN 6 Kupang, Hendrikus Hati mengaku, sudah mensosialisasikan masuk sekolah jam 5 pagi ke siswa siswinya.

Kebijakan diterapkan sebagaimana arahan dari Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

"Memang semuanya terima. Karena motivasi kita adalah supaya disiplin bisa digenjot karena tanpa disiplin tidak akan bisa menjadi baik," kata ungkap Hendrikus, dikutip dari Pos-Kupang.com.

Hendrikus menjelaskan, SMAN 6 Kupang mendukung kebijakan ini karena diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa siswi.

Meskipun di sisi lain, Hendrikus mengakui masuk jam 5 pagi butuh perjuangan ekstra.

Halaman
123