Menurut Edwin Partogi, penanganan medis atas kondisi Putri Candrawathi ini bisa didapat tanpa perlu permohonan perlindungannya disetujui.
Ia pun menyarankan pihak keluarga lekas mengambil langkah untuk layanan psikologis, konseling, atau psikiater secara pribadi untuk Putri Candrawathi.
"Ibu P dan keluarga punya kemampuan. Enggak perlu pakai layanan LPSK juga itu selesai lah," tutur dia.
Baca juga: KINI Tersangka, Apa Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J? Mahfud MD: Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa
Malamnya Menangis
Dugaan laporan pelecehan dan pengancaman Brigadir J ini menjadi warna di balik kematian Brigadir J yang dihabisi oleh ajudan lain atas perintah Ferdy Sambo.
Bahkan, saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J pada Selasa malam, tak terungkap motifnya.
"Masih dilakukan pendalaman terhadap saksi termasuk ibu PC (Putri Candrawathi)," terang Listyo diplomatis saat ditanya soal motif.
Jauh sebelum itu, kuasa hukum sempat menyinggung soal parfum Putri Candrawathi yang dipakai Brigadir J yang mana itu dianggap perbuatan lancang.
Sementara kuasa hukum Ferdy Sambo menyebut tindakan jenderal bintang dua mantan Kadiv Propam itu tak lebih melindungi martabat keluarga.
Belakangan, Menko Polhukam Mahfud MD membocorkan motif yang membuat Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J terkait urusan orang dewasa.
"Mungkin sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," kata Mahfud dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam tak lama setelah pengumuman Ferdy Sambo sebagai tersangka.
Menurut Mahfud MD, terpenting saat ini Polri sudah membuka kasus pembunuhan berencana ini secara terang benderang.
"Biar nanti dikonstruksi polisi apa motifnya, kan sudah banyak di tengah masyarakat," kata dia lagi.
Baca juga: 6 Item Disita Polisi, Hasil Geledah Rumah Ferdy Sambo & Mertua Imbas Kasus Brigadir J, Ada Benda Ini
Terselip cerita, saat pengumuman Ferdy Sambo sebagai tersangka, rumahnya digeledah Timsus Polri bentukan Kapolri. Tapi Putri Candrawathi tak menyaksikan.
Putri Candrawathi memilih berada di dalam dan terus menangis disaksikan seorang Polwan, pengacara dan empat petugas Bareskrim Polri.