Babak Baru Kasus CPNS Olivia Nathania, Putri Nia Daniaty Divonis 3 Tahun Penjara oleh Hakim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olivia Nathania divonis 3 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

TRIBUNSTYLE.COM - Babak baru kasus CPNS bodong oleh Olivia Nathania, anak Nia Dhaniaty dimulai.

Olivia Nathania sebelumnya dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan hukuman 3,5 tahun penjara.

Tuntutan ini sempat membuat para korban tak terima.

Dan kini, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hukuman penjara 3 tahun.

Olivia dinyatakan terbukti bersalah melakukan penipuan dengan kedok tes CPNS.

Olivia Nathania menangis saat mendengar vonis 3 tahun penjara dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022) (Tribunnews.com/Bayu Indra Permana)

"Mengadili, menyatakan, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penipuan," kata hakim ketua saat membacakan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022).

"Menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa berupa pidana 3 tahun penjara," lanjut majelis hakim

Mendengar vonis tersebut, Olivia yang menjalani sidang secara online dari Rutan Polda Metro Jaya hanya bisa menangis.

Beberapa kali putri dari Nia Dhaniaty itu terlihat menyeka air matanya yang menetes setelah mendengar vonis yang diterimanya.

Olivia Nathania dinyatakan bersalah melanggar Pasal 378 KUHP juncto Pasal 65 ayat 1 KUHP.

Hal yang dianggap memberatkan Olivia adalah akibat perbuatan terdakwa telah berakibat ketidakpercayaan masyarakat kepada Badan Kepegawaian negara. Keadaan meringankan terdakwa jujur dan mengakui perbuatannya.

Sekedar informasi, Olivia Nathania dituntut 3 tahun 6 bulan penjara dalam kasus rekrutmen CPNS fiktif.

Olivia meminta maaf ke korban

Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania membacakan nota pembelaannya di sidang lanjutan kasus CPNS bodong, Kamis (17/3/2022). 

Sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, dimana terdakwa Olivia Nathania dihadirkan secara virtual. 

Air mata terus menetes membasahi pipi Olivia Nathania saat membacakan nota pembelaannya. 

Halaman
12