- Lemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit.
- Sering merasa kaki dan tangan tidak merasakan apa-apa.
- Rasa seperti ditusuk-tusuk jarum.
Terkadang gejala memburuk saat Anda berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala Anda atau menegangkan leher Anda.
Ada beberapa dampak yang dapat terjadi ketika saraf terjepit dibiarkan, seperti jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf dapat pecah.
Hal tersebut dapat membentuk cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan, tekanan ekstra, dan jaringan parut.
Jika saraf kejepit terjadi pada waktu yang singkat, tentu tidak ada kerusakan permanen pada saraf. Namun, jika tekanan terjadi terus menerus tentu saja saraf bisa rusak secara permanen.
Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit?
Pengobatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung pada seberapa berat rasa sakit, begitu juga dengan lamanya pengobatan yang dilakukan.
Anda mungkin akan diminta untuk mengistirahatkan bagian yang cedera, dan menghindari aktivitas yang akan membuat gejala Anda memburuk.
Anda perlu mengunjungi dokter saat gejala menetap dan sakit menjadi parah. Anda akan memerlukan satu atau lebih pengobatan untuk mengecilkan jaringan yang membengkak di sekitar saraf.
Obat yang dapat Anda gunakan adalah:
- Aspirin, ibuprofen, dan naproxen untuk mengurangi pembengkakan.
- Kortikosteroid oral untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
- Injeksi steroid untuk mengurangi bengkak, tapi Anda akan mengalami peradangan sebelum akhirnya sembuh.
Pada kasus yang berat, saraf Anda mungkin memerlukan pemotongan beberapa material, seperti:
- Jaringan parut.
- Material cakram.
- Bagian tulang.
Diolah dari artikel di Tribunnews.com yang berjudul Raffi Ahmad Alami Saraf Kejepit Gara-gara Gendong Rafathar, Rogoh Koceh Rp 80 Juta Sekali Berobat
Baca artikel lainnya terkait Raffi Ahmad