"Saya di sini hanya merantau dan ngontrak, saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan, seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf,"
"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Wati.
Kini, nasi sudah menjadi bubur, ya, itulah ungkapan yang tepat untuk kejadian ibu wati tersebut.
Pasalnya, meski telah meminta maaf, warga tetap merasa ibu Wati telah mencemarkan nama baik kampung, dan mengusirnya pergi.
Baca juga: KADUNG Malu Tuduh Tetangga Kaya Karena Pakai Babi Ngepet, Ibu Ini Minta Maaf: Saya Hanya Ngontrak
'Babi Ngepet' Rekayasa, Pelaku Penyebar Hoaks Ditangkap
Sebelumnya, pelaku penyebar hoaks babi ngepet di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, akhirnya ditangkap.
Teka-teki di balik hebohnya kasus babi ngepet di Depok, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Rupanya itu hanyalah akal-akalan seorang pria bernama Adam Ibrahim.
Ia sendiri adalah satu dari warga yang ikut menangkap babi tersebut di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok.
Ya, setelah sempat viral, polisi akhirnya berhasil mengungkap pelaku di balik peristiwa heboh itu.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar, dikutip Tribun Style dari Kompas yang berjudul "Isu Babi Ngepet di Depok Hasil Rekayasa, Polisi Tangkap Pelaku", Kamis (29/4/2021).
Lantas, Iman menjelaskan awal cerita soal babi ngepet ini.
Cerita bermula, tersangka bernama Adam Ibrahim ini menerima laporan terkait adanya sejumlah warga yang kehilangan sejumlah uang.
"Cerita ini berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang Rp 1 juta, ada yang Rp 2 juta," katanya.
Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.