"Apalagi kalau virus varian baru ini maka potensi menularnya menjadi lebih tinggi," ucap dia.
Varian baru virus corona yang telah diidentifikasi di Inggris itu diberinama "VUI-202012/01".
Virus itu disebut bisa menyebar dengan cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.
Meski belum ada bukti bahwa strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, namun kasus yang disebabkan varian baru bisa terus meningkat.
Sebelumnya diberitakan, dengan adanya varian virus corona jenis baru dan menimbulkan kepanikan, Inggris diblokir oleh 40 negara.
Para ahli mengatakan, virus yang muncul di Inggris ini merupakan virus corona jenis baru yang lebih menular.
Akibat kabar tersebut, kini sekira 40 negara mengambil tindakan untuk memblokis Inggris.
Meski memiliki risiko penularan yang lebih besar, para ahli belum mendapatkan bukti bahwa varian baru virus corona lebih parah.
Di negeri Paman Sam, Amerika Serikat, ada seruan yang berkembang untuk melarang semua penerbangan dari Inggris ke AN, sebagaimana dilansir dari CBS News via Kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Namun, sejauh ini, orang Amerika Serikat masih bisa melakuka perjalanan dari Inggris ke negaranya tanpa batasan pemerintah.
Beberapa negara yang telah melarang kedatangan penumpang dari Inggris yakni seperti Perancis, Jerman, Italia, Irlandia, Kanada, Belanda, Belgia, Austria, Swedia, Finlandia, dan Swiss.
Selain itu, ada Estonia, Latvia, Lituania, Bulgaria, Romania, Kroasia, Turki, Iran, Israel, Arab Saudi, Kuwait, dan El Savador yang melarang kedatangan pesawat dari Inggris.
Sementara itu, di London terlihat beberapa pelancong berdesakan di stasiun kereta.
Dengan rasa putus asa, mereka berupaya keluar dari kota tersebut.
Kini Inggris terhenti setelah dua hari berselang kabar virus corona jenis baru mencuat.