TRIBUNSTYLE.COM - Baru-baru ini kejadian tak pantas menghebohkan Wisma Atlet Kemayoran. Oknum perawat dan pasien Covid-19 lakukan hubungan sesama jenis.
Menghebohkan sampai viral di media sosial, seorang oknum perawat diduga melakukan hubungan sesama jenis dengan pasien Covid-19.
Kejadian memalukan itu berlangsung di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: MAKIN Menyebar, 7 Negara Terinfeksi Varian Baru Virus Corona: Inggris hingga Jepang, Terbaru: Swedia
Baca juga: 3 Provinsi Nihil Kasus Baru Covid-19, Simak UPDATE Virus Corona Nasional Minggu 27 Desember 2020
Perawat dan pasien Covid-19 yang diduga melakukan hubungan seks sesama jenis sudah diperiksa pihak Kodam Jaya.
Dari pemeriksaan awal, keduanya pun mengakui melakukan aktivitas mesum tersebut.
"Hasil pemeriksaan awal mereka mengakui," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).
"Namun untuk proses selanjutnya , akan diserahkan ke pihak kepolisian selaku penyidik sipil demi keadilan," ucap Herwin.
Herwin menyebut, saat ini Kodam Jaya selaku Komando Tugas Gabungan Terpadu pelaksana operasional RSD Wisma Atlet telah menangkap kedua pelaku. Keduanya pun sudah menjalani swab test.
"Apabila hasilnya negatif (kami) akan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk diambil langkah hukum," kata Herwin.
Baca juga: Muncul Virus Corona Varian Baru, Inggris Lakukan 10.000 Tes Covid-19 untuk 4.500 Pengemudi Truk
Baca juga: Masih Pandemi Virus Corona, Putra Mahkota Arab Saudi Telah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Videonya
Herwin menyatakan bahwa perbuatan keduanya sangat disesalkan. Selain telah melanggar norma susila, dampak dari perbuatan mereka berisiko terhadap penularan virus ke tenaga kesehatan lain.
"Dengan kejadian ini, maka manajemen RSD Wisma Atlet akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni Wisma wisma Atlet agar kejadian serupa tidak terulang," kata Herwin.
Sebelumnya, penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa juga memastikan bahwa oknum perawat yang melakukan perbuatan mesum sudah dibebastugaskan.
Dibebastugaskan
Perawat yang melakukan hubungan seksual sesama jenis dengan pasien Covid-19 dibebastugaskan dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet.
Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa.
"Iya kami bebastugaskan (dari RSD Wisma Atlet)," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020) malam.
Saleh menyebut kasus mesum perawat dan pasien ini saat ini masih terus diselidiki.
Sang oknum perawat sudah diperiksa, sementara si pasien belum diperiksa karena masih positif Covid-19. Saat ini pasien masih menjalani isolasi di Wisma Atlet.
"Kita akan limpahkan ke Polisi apabila ada unsur pidananya," kata Saleh.
Sebelumnya, sebuah pengakuan seorang pasien Covid-19 di Wisma Altet Kemayoran telah berhubungan badan dengan perawat viral di lini masa Twitter. Pengakuan tersebut diunggah pasien di akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020).
Pasien mengunggah tangkapan layar percakapan whatsapp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di Wisma Atlet Kemayoran.
Dalam percakapan, pasien dan perawat janjian melakukan seks sesama jenis di toilet wisma atlet.
Akun itu juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas.
Setelah pengakuannya viral hingga ramai-ramai dilaporkan oleh pengguna Twitter ke dinas terkait, akun @bottialter kini sudah dikunci.
Varian Baru Virus Corona Makin Menyebar
Sementara itu, belum selesai penanganan Covid-19, kini muncul varian baru virus corona.
Seperti apa penyebaran varian baru virus corona ini?
Baca juga: 3 Provinsi Nihil Kasus Baru Covid-19, Simak UPDATE Virus Corona Nasional Minggu 27 Desember 2020
Baca juga: Masih Pandemi Virus Corona, Putra Mahkota Arab Saudi Telah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Videonya
Dilaporkan varian baru virus corona yang beredar di Inggris, makin menyebar ke beberapa negara.
Terbaru, varian baru virus corona yang kabarnya memiliki tingkat penularan lebih cepat itu, telah terdeteksi di Swedia.
Ini diketahui setelah seorang pelancong dari Inggris jatuh sakit pada saat datang ke Swedia dan dinyatakan positif mengidap corona, kata Badan Kesehatan Swedia, Sabtu (26/12).
Seperti dikutip Reuters, pejabat Badan Kesehatan Swedia Sara Byfors mengatakan, turis yang tidak diidentifikasi namanya itu telah diisolasi setelah tiba di Swedia dan sejauh ini tidak ada kasus positif lebih lanjut yang terdeteksi.
Varian baru virus corona dianggap lebih dapat ditularkan daripada virus corona beredar saat ini.
Swedia memberlakukan pembatasan perjalanan awal bulan ini pada penumpang dari Inggris di tengah kekhawatiran atas varian tersebut.
Tindakan serupa telah diambil oleh beberapa negara lain di Uni Eropa dan di seluruh dunia.
Sebelumnya, varian baru virus corona ini juga telah ditemukan di Singapura, Jepang, Prancis, Afrika Selatan dan Nigeria.
Varian baru lain dari virus corona yang muncul di Nigeria, diperlukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebarannya.
Penemuan ini dapat menambah peringatan baru dalam pandemi corona setelah varian serupa dari virus SARS-CoV-2 yang kabarnya 70% lebih mudah menular diumumkan di Inggris dan Afrika Selatan, yang membuat adanya pembatasan perjalanan internasional dan tindakan lain saat dunia memasuki musim liburan.
"Ini adalah garis keturunan terpisah dari Inggris dan Afrika Selatan," kata John Nkengasong, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) kepada wartawan seperti dikutip Al Jazeera.
Nkengasong mengatakan, CDC Nigeria dan Pusat Genomik Penyakit Menular di negara itu akan menganalisis lebih banyak sampel varian baru virus corona.
“Beri kami waktu… ini masih sangat awal,” katanya.
Baca juga: Muncul Virus Corona Varian Baru, Inggris Lakukan 10.000 Tes Covid-19 untuk 4.500 Pengemudi Truk
Baca juga: Alami Demam & Flu Tapi Tak Yakin Itu Covid-19? Yuk Simak Gejala Pasti Virus Corona, Jangan Tertipu!
Peringatan tentang varian baru yang tampak didasarkan pada dua atau tiga urutan genetik, kata Nkengasong. Tetapi, peringatan dari Afrika Selatan pada akhir pekan lalu cukup untuk mendorong pertemuan darurat CDC Afrika minggu ini.
Varian baru virus corona tersebut ditemukan dalam dua sampel pasien yang dikumpulkan pada 3 Agustus dan pada 9 Oktober di negara bagian Osun, Nigeria, menurut makalah penelitian yang dilihat oleh kantor berita The Associated Press.
Tidak seperti varian baru corona yang terlihat di Inggris.
CDC Afrika belum mengamati peningkatan garis keturunan yang begitu cepat di Nigeria dan tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa varian P681H berkontribusi pada peningkatan penularan virus di Nigeria.
"Namun, perbedaan relatif dalam skala surveilans genom di Nigeria vs Inggris mungkin menyiratkan penurunan kekuatan untuk mendeteksi perubahan tersebut,” sebut CDC.
Lonjakan infeksi
Berita itu muncul saat kasus virus corona melonjak di Nigeria dan Afrika Selatan. Dalam sepekan terakhir, Nigeria melaporkan peningkatan kasus sebesar 52% dan Afrika Selatan meningkat 40%, kata Nkengasong.
Varian baru di Afrika Selatan adalah yang dominan di sana, kata Nkengasong, karena infeksi yang dikonfirmasi di negara itu mendekati satu juta.
“Kami yakin mutasi ini tidak akan berpengaruh pada penyebaran vaksin corona ke benua itu," katanya tentang varian Afrika Selatan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perawat dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Akui Lakukan Seks Sesama Jenis" , "Perawat yang Mesum dengan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Dibebastugaskan", Kontan.co.id dengan judul Makin menyebar, varian baru virus corona juga ditemukan di Swedia dan Muncul lagi jenis baru virus corona di Nigeria, setelah di Inggris dan Afrika Selatan