Meski Eryck sedang berada di luar negeri, Aura Kasih tetap ingin mengurus proses perceraian mereka.
"Semalam kami masih video call dan ngobrol. Enggak apa-apa, (meski Eryck masih di luar negeri), kan aku yang urus perceraian ini. Dia juga bilang enggak apa-apa," ungkap Aura Kasih.
Di kesempatan yang sama, Aura Kasih menekankan situasi lockdown yang menyebabkan suaminya tak bisa pulang ke Indonesia.
"Banyak faktor, kan ada lockdown juga gitu. Lagi enggak bisa pulang, terus dia kan warga negara asing kan agak ya ribet juga regulasinya untuk pulang juga," tambahnya.
"Dan memang (perceraian ini) yang terbaik sepertinya buat kami sih," sambungAura Kasih.
Tetap berhubungan baik
Meski sedang dalam proses perceraian, hubungan Aura Kasih dan Eryck dipastikan baik-baik saja.
"Aku pikirnya kami ngobrol bareng-bareng mungkin ini yang terbaik buat kami. 'Gimana kalau kita pisah', ini obrolan bareng-bareng. Tapi, kami baik-baik aja, kami tetap family enggak ada yang saling benci apa, enggak gitu," ungkap Aura Kasih.
Bahkan, Aura Kasih masih mau menerima Eryck di rumahnya ketika ia tiba di Indonesia.
"Kapanpun Eryck bisa datang ke Indonesia untuk bertemu Bella, bisa stay di rumah aku, enggak apa-apa. Cuma gimana sudah saling sayang saja," tuturnya.
Tidak ada orang ketiga
Aura Kasih memastikan, perceraian ini bukan karena kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga mereka.
"Enggak ada, enggak ada orang ketiga. Kami sudah pisah 10 bulan ya. Kami sudah lama banget omongin ini.
Cuma memang banyak faktor juga aku enggak fokus sama hal lain, aku fokus urus Bella.
Akhirnya kami ngobrol ya sudah kami pisah aja," ungkap Aura Kasih.
Tuntut hak asuh anak
Dalam gugatan yang dilayangkannya, Aura Kasih menuntut hak asuh anak.
Jika telah resmi bercerai, ia ingin agar anaknya tetap tinggal bersamanya.
"(Aura Kasih) juga mengajukan gugatan pemeliharaan anak atau hak asuh anak," kata Humas PA Jakarta Selatan, Taslimah.
(Tribunstyle/ Amr)