"Nggak ada internet, komunikasi cuma bisa lewat telpon atau calling card, atau kalau enggak Chating IRC" tambahnya.

Suami Titi ini juga menjelaskan jika saat itu adalah masa-masa awal ia mengenal SMS dan layanan chat.

"Jadi intinya waktu itu internet masih susah, terus akhirnya kita bisa chatting, IRC, ICQ, MSN massanger, Yahoo messanger, nett meetingbuat video call tapi berat banget" jelas pria kelahiran Jakarta ini.

"Terus Titi kalo mau chatting harus ke warnet" tambah Tian.

"Iya, makannya, terus kaki digigit-gigit nyamuk segala macem terus udah malem, serem, naik angkot pulang. Ya popoknya perjuangan banget kalo LDR gaes" timpal Titi.

"Tapi itu dijaman dulu sih, tahun 2000 itu, karena nggak secanggih sekarang, sekarang elo kangen tinggal face time kelar, kalo dulu gue harus ke warnet dulu,koneksinya jaman dulu nggak enak sekarang " tambah perempuan 38 tahun ini.

Chistian pun menambahkan jika kesulitan lain yang mereka alami adalah perbedaan waktu.

Jika di Indonesia pukul 8 malam, maka di Jerman pukul 3 sore. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. 

Meski sulit menjalani LDR, Tian menjelaskan jika jarang bertemu membuat rasa rindu semakin menumpuk.

Ia menjelaskan juga saat ini adanya medsos membuat komunikasi tidak mewah lagi seperti dulu.

(Tribunstyle/Amr/Intan)

• Betah Sendiri, Nafa Urbach Akui Anaknya Tak Bisa Terima Ayah Baru, Titi Kamal Goda Kemungkinan Rujuk

• Dengar Curhatan Fairuz A Rafiq Soal Kasus Ikan Asin, Titi Kamal Tak Kuasa Menahan Tangis: Kamu Kuat