Minggu lalu, Polisi Victoria memperingatkan akan menangkap orang-orang yang mengorganisir protes yang melanggar larangan pertemuan.
• Airlangga Hartarto Sebut 30 Juta Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Indonesia pada Akhir 2020
• Erick Thohir Sebut Ada 93 Juta Rakyat Indonesia yang Akan Dapat Program Vaksin Covid-19 Gratis
Kronologi Penangkapan
Video penangkapan Zoe disiarkan langsung di Facebook dan sudah ditonton lebih dari dua juta kali.
Di sana terlihat Zoe dan pasangannya berbicara dengan polisi di rumah mereka di Kota Ballarat.
Para polisi Victoria itu tampak membawa surat perintah penangkapan.
"Ini terkait dengan posting Facebook, terkait dengan protes penguncian yang Anda lakukan pada hari itu," jawab seorang polisi saat ditanya alasan penangkapan.
Zoe yang saat itu masih mengenakan piyama kemudian mengatakan akan menghapus postingannya tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa anaknya masih kecil dan dia akan melakukan USG.
"Kedua anak saya di sini saya akan menjalani USG dalam satu jam," katanya.
"Ini konyol, aku tidak menyadari aku melakukan kesalahan," tambah Zoe.
Namun polisi tidak bergeming dan mengatakan, dia didakwa atas penghasutan soal protes anti-lockdown yang rencananya digelar pada Sabtu di Ballarat.
Acara ini merupakan bagian dari unjuk rasa anti-lockdown yang lebih besar.
Penangkapan ini turut didukung Perdana Menteri Negara Bagian Daniel Andrews.
"Sekarang bukan waktunya memprotes. Karena tidak aman," ujarnya, Kamis lalu.
"(Saya) sangat marah mengatakan masih ada orang di komunitas kami yang berpikir adalah ide yang baik pada saat pandemi mematikan ini meninggalkan rumah dan memprotes," ujar Asisten Komisaris Polisi Luke Cornelius.
Namun insiden itu dikritik oleh aktivis hak asasi manusia dan anggota parlemen oposisi politik.