Gofar dikenal masyarakat luas melalui akun Twitter-nya, @pergijauh.

Baginya, punk sudah mengajarkan banyak hal dalam hidupnya.

Gofar mengenal punk pertama kali saat masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar (SD), yaitu pada 1994.

Melalui musik punk yang sering didengarkan oleh sahabatnya, akhirnya ia jatuh cinta dengan musik punk dan mulai berlatih musik punk saat kelas enam SD.

Kemudian saat memasuki masa sekolah menengah pertama (SMP), Gofar bersama beberapa temannya membentuk band bernama Social Distress.

Setelah lulus SMA pada 1998, ia tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi karena alasan biaya.

Akhirnya Gofar memutuskan untuk berjualan kaset punk, kaos band punk, ikat pinggang, hingga jaket punk.

Ia sempat berjualan di banyak acara musik punk di Jakarta dengan beralaskan terpal.

Selain Jakarta, Gofar juga menggelar dagangannya dalam konser musik punk di Malang dan Surabaya.

Tidur di jalanan juga sudah menjadi kesehariannya sebagai anak punk saat itu.

Gofar juga sempat mengamen di jalanan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Profesinya sebagai pedagang barang-barang punk bertahan hingga 2003.

Setelah itu Gofar bekerja di sebuah kantor pemerintahan.

Pada 2008, ia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun hanya sekitar satu bulan.

Kemudian Gofar bersama sahabatnya memutuskan untuk membuka usaha.