TRIBUNSTYLE.COM - Kesimpulan editor Metro TV, Yodi Prabowo, meninggal karena bunuh diri menuai keraguan, terutama dari pihak keluarga. Ahli forensik beri penjelasan.
Diberitakan sebelumnya, polisi menyimpulkan editor Metro TV, Yodi Prabowo, meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal tersebut disampaikan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).
Kesimpulan tersebut berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga keterangan para ahli.
"Dari beberapa faktor, dari TKP, keterangan ahli, saksi, dan bukti yang lain, penyidik berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Terkait kesimpulan tersebut, pihak keluarga Yodi meragukannya dan sebut ada kejanggalan.
• Ungkap Kejanggalan Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri karena Depresi, Ayahanda: Dia Punya Harapan
• HASIL LENGKAP Investigasi Handphone Editor Metro TV Yodi Prabowo, Isinya Mengejutkan Polisi
Keraguan itu salah satunya adalah tentang luka tusukan di tubuh jenazah saat ditemukan.
Menurut pihak keluarga Yodi Prabowo, jika penyebab kematian dikarenakan bunuh diri, akan ada bercak darah yang tertinggal di lokasi maupun pakaian almarhum.
Selain itu, pihak keluarga melalui ayah Yodi, Suwandi, juga menyoal banyaknya luka tusukan di tubuh alhmarhum.
"Kalau dia bunuh diri di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ada tusukan empat kali, tiga kali tidak dalam yang satu dalam," ungkap Suwandi, Sabtu (25/7/2020), dikutip dari WartaKotaLive.com.
Menanggapi keraguan tersebut, Dokter Ahli Forensik RS Polri, Arif Wahyono, menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.
Menurut Arif Wahyono, secara teori, jika seseorang berniat bunuh diri ia akan melakukan percobaan.
"Secara teori bahwa orang sebelum melakukan bunuh diri melakukan percobaan pembunuhan dulu,
kalau nyeri sakit mau coba lagi tanggung deh," kata Arif Wahyono dikutip dari tayangan Breaking News Metro TV melalui TribunnewsBogor.com.
Pada kasus editor Metro TV Yodi Prabowo, tusukan pertama di dada meleset dari paru-paru.