Enggak dengan mudah kita minta apa terus dikasih, kedua, aku kan dibesarin di perkebunan, jadi jauh ke kota.

Perkebunan itu ada sawit, zaman orang tua aku ada itu Indonesia pendapatan paling besar itu dari perkebunan.

Otomatis kan orang tuaku harus kerja fokus, dan gak boleh gak ada di tempat.

Jadi mau di pelosok kek, mau dimana kek, itu harus di situ dan orang tuaku harus bawa anak-anaknya.

Karena dibesarinnya di perkebunan, mainnya sama cowok, jadi emang aku sedikit kaya cowok, maskulin, tomboy," ungkap Fitri.

2. Sempat hilang kontak dengan ibu dan ditinggal ayah saat usia 17 tahun

Pada usia remaja, Fitri ternyata mengalami kejadian yang membuatnya seperti tercambuk.

Momen kematian ayah membuat Fitri harus memutuskan harus tinggal dimana.

"Sampai aku remaja usia 17 ke 18 tahun, ayah aku meninggal.

Itu yang bikin aku tuh kayak dicambuk ya, aku mau gimana. Aku sedih kalau cerita itu, aku mau tinggal sama siapa.

Kebetulan kakak-kakak aku udah pada nikah semua kan, jadi aku harus milih mau tinggal dengan kakak yang mana," lanjut Fitri.

Momen kepergian ayah ternyata juga membuat Fitri bertemu dengan ibunya.

"Aku dari kecil pisah sama ibu, aku kehilangan kontak sama ibu aku.

Udah ketemu (sekarang), saat ayah aku meninggal baru aku cari," imbuhnya.

3. Kerja di bank