Virus Corona

China Tingkatkan Pengawasan Usai Menemukan Kemasan Makanan Beku Impor Terkontaminasi Virus Corona

Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makanan beku

TRIBUNSTYLE.COM - Ternyata virus corona juga terdeteksi di makanan kemasan di dalam wadah udang beku impor, hal ini diketahui oleh Pemerintah China.

Melansir Shout China Morning Post, namun penemuan ini tidak berarti bahwa virus corona bisa ditularkan melalui makanan kemasan.

Bi Kexin sebagai Direktur Jenderal Biro Keamanan Pangan Impor dan Ekspor Administrasi Umum Kepabeanan China menjelaskan, pihaknya menemukan enam sampel makanan beku impor yang terdeteksi positif virus corona dari sekira 223 ribu sampel.

Virus tersbeut terdeteksi dari dalam kemasan dan luar kemasan.

Pengambilan sampel tersebut dimaksudkan untuk langkah pencegahan Pemerintah China dari makanan yang terkontaminasi virus corona.

Ilustrasi kemasan makanan beku impor di China (scmp)

Hal ini menyusul adanya kasus Covid-19 di beijing yang berasal dari pasar makanan.

Sementara itu, Pemerintah China pada pertengahan Juni lalu menemukan virus corona pada papan untuk memotong salmon impor.

Meskipun, para akhli menyebut bahwa ikan salmon tidak mungkin terkontaminasi virus corona.

Kexin mengatakan, sampel yang dinyatakan positif virus corona tersebut ditemukan pada bagian luar kemasan.

Tak hanya itu, virus tersebut juga terdapat pada bagian dalam wadah udang putih.

Produk laut beku tersebut diketahui dari tiga perusahaan asal Ekuador.

Sementara itu, makanan pada bagian dalam kemasan masih dinyatakn negatif setelah pengujian dilakukan.

“Hasilnya menunjukkan bahwa wadah dan pengemasan perusahaan-perusahaan ini memiliki risiko terkontaminasi virus corona.

"Para ahli mengatakan bahwa meskipun ini tidak berarti mereka dapat menularkan virus, tapi itu menunjukkan bahwa manajemen (impor) keamanan makanan tidak ideal,” kata Kexin

Menanggapi kasus tersebut, pihak Bea Cukai Tiongkok juga telah menangguhkan produk makanan dari tiga perusahaan asal Ekuador tersebut.

Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Shutterstock)
Halaman
1234