Mantan Suami Laudya Cynthia Bella Ikut Soroti Lathi Challenge, Engku Emran: 'Menakutkan'

Penulis: Tsania Fadhillah
Editor: vega dhini lestari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Engku Emran, mantan suami Laudya Cynthia Bella ikut sorot Lathi Challenge

Ramainya tren Lathi Challenge dianggap bertentangan dengan akidah dan syariat.

"Ingatlah perbuatan tersebut jelas bertentangan dgn akidah dan syariah. Kesan nya mereka yang terlibat telah terjerumus dalam kebinasaan dan kecelakaan,

Sesungguhnya islam mementingkan penjagaan agama dan maruah manusia, sebagai umat islam kita mesti lah sentiasa berwaspada dgn memperteguhkan keimanan dan ketaqwaan kpd Allah swt,

Sebagai pengguna bijak kita mestilah mengelakkan diri daripada terdedah kepada manipulasi yang dicetuskan melalui aplikasi yg boleh merosakkan akidah dan sahsiah diri kita biarpun ia nya sekadar hiburan semata mata,

Kita juga bertanggungjawab memastikan anak2 dan ahli keluarga kita tidak terlibat dgn penyalahgunaan talifon pintar dan media sosial,

Terapkan dalam diri mereka pegangan akidah yg mantap berakhlak mulia dan sentiasa berpegang teguh dgn syariah,

Sabda Rasulullah : mukmin yg paling sempurna iman nya adalah yg paling baik akhlak nya," tulis Engku Emran di unggahan yang memperlihatkan karpet, masker dan juga kacamata.

Didik Nini Thowok Geram Lagu Weird Genius Dicap Pemuja Setan

Sementara itu, beberapa waktu lalu seniman Didik Nini Thowok ikut ramaikan Lathi Challenge. Ia juga sesalkan anggapan Lathi sebagai pemuja setan.

Dalam Instagramnya, Didik menjelaskan inspirasi yang ia dapatkan.

Pria berusia 65 tahun itu juga menyesalkan adanya tuduhan Lathi sebagai pemuja setan.

"Lathi versi Didik Nini Thowok terinspirasi banyak hak sejak pemahaman yang keliru seperti Lagu Mocopat Lingsir Wengi katanya untuk mengundang Kuntilanak (gob**k permanen sayang) belajar, sempat dikatakan Lathi pemuja setan hadehhhhhhh Gusti Nyuwun Kawelasan.

Mbok ya belajar belajar dan belajar kalau belum tahu bahasa Jawa ya belajar supaya tidak gagal faham. Yuk sayang kita jadi generasi milenial yang smart dan berbudaya.

Ingat budaya merupakan identitas sebuah bangsa besar. Kebetulan eyang juga belajar sedikit budaya Jepang jadi ada persamaan filosofi tentang simbol kemarahan wanita.

Baca Topeng Hannya dan Tsunokakushi di Google. Matur nuwun, terima kasih, Kamsia, Matur suksme, Sukria, Arigatou, Kamsahamida, dst dst," tulis Didik.

 

Halaman
123