Pada Minggu 21 Juni 1970 dini hari, Soekarno tak sadarkan diri.
Dokter yang merawatnya, Mahar Mardjono, lantas menghubungi pihak keluarga Bung Karno.
Pukul 07.00 WIB, dokter Mahar membuka pintu kamar.
Anak-anak Soekarno masuk ke kamar perawatan, dan mengajukan sejumlah pertanyaan ke dokter Mahar.
Meski demikian, dokter Mahar tak menjawabnya, hanya menggelengkan kepala.
Beberapa saat kemudian, suster mencabut selang makanan dan alat bantu pernapasan.
Anak-anak Soekarno kemudian mengucapkan takbir.
Megawati membisikkan kalimat syahadat ke telinga ayahnya.
Soekarno yang masih bisa mendengar ucapan Megawati, berusaha mengikutinya.
"Allaaah...," ucap Soekarno lirih seiring napasnya yang terakhir.
5. Sosok Istri yang Menemani Sampai Akhir Hayat
Dilansir dari BangkaPos (18/8/2017), di pangkuan Hartini lah, Bung Karno mengembuskan napas terakhirnya.
Pernikahan Soekarno dan Hartini diawali pertemuan di Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Saat itu sang kepala negara mengadakan kunjungan kerja.
Sumber lain menyebutkan, pertemuan di candi itu adalah kelanjutan cinta pandangan pertama keduanya di rumah dinas Wali Kota Salatiga, setahun sebelumnya.