Bahkan, saat sudah sakit-sakitan Soekarno juga masih harus mendapatkan pengawasan ketat.
Tidak hanya itu, menurut buku "Soekarno Poenja Tjerita" yang diterbitkan tahun 2016, pihak keluarga juga dipersulit saat akan menjenguk Soekarno.
Sejumlah alat penyadap pun dipasang di setiap sudut rumah.
"Rupanya singa tua yang sakit-sakitan dalam sangkar berlapis ini masih menakutkan bagi Jenderal Soeharto," tulis buku itu.
Soekarno ditempatkan dalam sepetak kamar yang berpenjagaan berlapis di lorong rumah sakit.
Pada hari Sabtu, 20 Juni 1970, pukul 20.30, diketahui kesehatan Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
3. Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
Ada satu momen di mana untuk sekedar mendapat makanan pun Soekarno harus kesulitan seperti dikutip dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014.
Buku yang ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, dan M.F. Mukti, itu menyebutkan pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.
Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”
Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."
Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”
Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.” Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.
4. Ucapan Terakhir Bung Karno Sebelum Wafat
Dikutip dari TribunJatim, ada momen memilukan saat detik-detik Bung Karno mengembuskan napas terakhir.