Di bagian bawah, tertera pengurus RT bersangkutan.
"Mohon maaf keluarga ini telah nekat bepergian ke luar kota (mudik) ke daerah zona merah.
Untuk sementara, hindari kontak langsung, jaga jarak, dan selalu gunakan masker.
Terima kasih," demikian tertulis di plang pengumuman itu.
Twitter, Plang penanda warga yang mudik ke zona merah
Banyak warga Twitter yang mendukung inisiatif pengurus RT untuk membuat pengumuman di depan rumah orang yang nekat mudik ke zona merah sebagai sanksi sosial.
Menurut beberapa warganet, masyarakat sulit untuk sadar kecuali diberikan sanksi sosial seperti yang dilakukan oleh pengurus RT tersebut.
"Orang Indonesia kalo nggak di-shaming nggak berubah," tulis akun @indodeshi.
"Kita emang nggak boleh mengucilkan pasien atau ODP PDP, tapi orang-orang yang udah ngerisikoin orang lain di komunitas kayak gini, udah bukan soal pengucilan lagi, tapi emang harus ada sanksi sosial," tulis akun @bg_yadhi.
"Ini tegas sih. Biar yang lain mengantisipasi ga kontak langsung sama mereka yang mudik. Good job pak rete," cuitakun @theqotaq.
"Komplek Bukit Bunga bukan? Kalau iya itu komplek gw, dan bapa gw rw nya," cuit akun @AndeazFaiz.
NEKAT Mudik Saat Pandemi, Pria Ini Sempoyongan Jalan Kaki 557 KM, Ambruk Lalu Tewas di Perjalanan
Seorang pria Malaysia sebelumnya juga dikabarkan nekat melakukan mudik di tengah pandemi virus corona.
Tak hanya tewas lantaran kelelahan berjalan kaki, pria tersebut juga ternyata positif virus corona,