Para tetangga dari oknum pengepul bahkan tidak menyangka.
Dilansir dari TribunJabar.id, Ketua RW 13, Mamat Rahmat (61) mengaku jika awalnya pelaku menjual daging ayam dan sapi segar.
"Tapi dia jualan hanya sedikit, melayani pesanan saja," ujar Mamat, saat ditemui di kediamannya, Senin (11/5/2020) malam.
Dirinya sama sekali tidak menaruh curiga dengan apa yang dijual oleh pelaku.
Mamat menuturkan jika pelaku telah merintis usaha berjualan daging itu sudah lama.
Baginya tidak ada yang aneh dari gerak-gerik pelaku.
Para oknum ini mengatakan pada Mamat jika daging sapi yang diperjualbelikan adalah daging beku reject dari swalayan.
"Jadi tak menyangka itu daging babi, selain iti mereka juga tak mencurigakan, datang keluar barangnya tidak sembunyi-sembunyi kadang siang kadang malam," kata dia.
Baru pada saat penangkapan, Mamat dan para tetangga lainnya merasa tertipu hingga dirinya tidak dapat tidur karena memikirkan hal tersebut.
Kurangnya pemahaman soal perbedaan daging sapi dan babi membuat Mamat dan para tetangga tak mengetahui.
Namun Mamat pernah menegur pelaku karena ketika barang datang di malam hari, rumah pelaku selalu berisik dan mengganggu warga lainnya.
Menurut Ketua RT 03 Lisnawati (42), warga di daerah tersebut jarang membeli daging dari pelaku, karena dirasa harga terlalu murah.
"Memang ada warga yang beli tapi jarang, karena khawatir harganya sangatbmurah, hanya Rp 80.000, per kilo gram nya, sedangkan daging sapi di pasaran sekitar Rp, 125.000," ujar Lisnawati.
Warga hanya curiga jika daging tersebut reject dari swalayan dan ada bakterinya.
Tidak ada yang menduga daging yang dijual oleh pelaku adalah daging babi. (TribunStyle.com/TsaniaF)
• Makan Babi dengan Cara Tak Biasa, Hampir Seluruh Organ Dalam Pria Dipenuhi 700 Cacing Pita
• Video Sapi yang Tengah Hamil Ditemukan Dalam Kondisi Setengah Tubuhnya Terpotong & Masih Hidup