Namun Trump tetap saja pada pendiriannya untuk tidak mengenakan masker, seperti saat mengunjungi veteran Perang Dunia II dan mengundang banyak anggota parlemen Gedung Putih.

Sementara itu, ketika jumlah kasus infeksi dan kematian meningkat, Trump justru mendesak para gubernur mempertimbangkan pencabutan pembatasan negara bagian.

Bulan lalu dia juga merilis kriteria pembukaan negara kembali, namun hingga saat ini sebagian besar negara belum memenuhi kriteria tersebut.

Masih menurut laporan CNN, Trump meremehkan pentingnya pengujian Covid-19 lebih lanjut.

Padahal ahli medisnya mengatakan hal tersebut diperlukan dan kini para pembantunya di Gedung Putih dites tiap hari.

Presiden menolak anjuran untuk memakai masker di depan umum.

Menurutnya, memakai masker akan memberikan pesan yang kurang baik saat dia berusaha meyakinkan warga krisis kesehatan akan membaik.

• Setelah Donald Trump Usul Agar Suntik Disinfektan Cegah Corona, Laporan Keracunan di AS Membludak

• Amerika Pernah Alami Pandemi Mematikan, Tapi Banyak Orang yang Ingin Terinfeksi, Ini Alasan Gila

Kemarahan Donald Trump karena Stafnya Terinfeksi Corona

Minggu ini, Trump geram setelah mengetahui satu dari pelayannya positif corona.

Dia bertanya kepada asistennya, kenapa orang yang bertanggung jawab mengatur minumannya bisa terjangkit virus.

Trump tidak suka kuman dan pernah menghukum staf ketika mereka batuk atau bersin di hadapannya.

"Ini agak aneh, tapi itu salah satunya," kata Trump ketika ditanya apakah insiden itu membuatnya takut.

Setelah itu sejumlah agen dan petugas Dinas Rahasia, bersama dengan staf administrasi, terlihat masuk ke fasilitas pengujian darurat di Gedung Putih untuk diuji sendiri.

Trump mengatakan kepada wartawan semua orang di sekitarnya sekarang akan diuji setiap hari.

Meskipun demikian dia menganggap tes tiap hari bukan hal yang sepenuhnya benar dan meremehkan tes meluas bagi negara yang ingin membuka lockdown-nya.

Menurut kepala National Institutes of Health, tes yang digunakan Gedung Putih, produk Abbott Labs dapat menghasilkan hasil secara cepat dan memiliki tingkat negatif palsu 15%.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ingin Segera Cabut Lockdown, Donald Trump Justru Temui Banyak Infeksi Corona di Gedung Putih