Amerika Pernah Alami Pandemi Mematikan, Tapi Banyak Orang yang Ingin Terinfeksi, Ini Alasan 'Gila'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demam kuning di Amerika Serikat tahun 1776

TRIBUNSTYLE.COM - Berbagai belahan dunia kini tengah dilanda pandemi virus corona.

Karena wabah ini mengharuskan agar semua orang menjaga jarak supaya tidak tertular penyakit ini.

Namun, menurut catatan sejarah, banyak pandemi yang pernah terjadi pada masa lalu.

Salah satunya yang cukup terkenal adalah wabah demam kuning tahun 1776.

Demam Kuning berasal dari nyamuk Aedes aegypti, yang mengamuk di Amerika  Serikat.

Penyakit ini diduga berasal dari Afrika Barat menuju ke Amerika dibawa oleh budak.

Menurut sejarah, setelah masa inkubasi 3-6 hari, penderita demam kuning akan merasakan gejala flu, demam, dan nyeri otot.

UPDATE Virus Corona Nasional 7 Mei 2020, Total 12.776 Kasus, 2.381 Sembuh, 930 Meninggal Dunia

Wabah Corona Melanda Pabrik Sampoerna, 2 Meninggal, 9 Karyawan PDP dan Ratusan Reaktif Covid-19

Wabah (Aidaazryn)

Kulit orang yang terinfeksi akan menguning, karena kerusakan pada hati dan ginjal, setelah periode sakit, korban sering melakukan pendarahan di saluran pencernaan, hingga muntah darah hitam.

Penyakit ini juga berujung pada kematian, menandakan betapa mengerikannya wabah ini ketimbang virus corona.

Pada saat itu tingkat kematian dari wabah ini mencapai 50%.

Penyakit ini menyebar ke seluruh Amerika Serikat khususnya kota besar, seperti New York, Philadelphia, dan Newa Orelans.

Tahun 1793 di Philadelphia, Pennsylvania, menewaskan 10.000 orang.

Tahun 1898, Perang AS-Spanyol pecah, menewaskan 3.000 orang Amerika, sebagian besar prajurit tewas  karena wabah kuning yang mengerikan. 

60 Tahun kemudian, di New Orelans mengalami wabah demam kuning, Katryn Olivarius seorang peneliti dari Universitas Stamford, California, AS mengatakan 150.000 orang tewas oleh demam kuning.

Namun, mereka yang sembuh dari demam kuning dan bertahan selama sisa hidupnya tanpa terinfeksi ulang, sangat berharga di pasaran sebagai tenaga kerja. Mereka dianggap dibabtis oleh 'Tuhan' untuk kedua kalinya.

Halaman
12