TRIBUNSTYLE.COM - Di saat banyak jenazah korban virus corona ditolak, pria asal Wonosobo ini tergerak sumbang ribuan meter tanahnya untuk lahan pemakaman.
Rasa takut yang berlebihan membuat banyak warga menolak pemakaman jenazah korban virus corona.
Miris dengan fenomena penolakan jenazah koran Covid-19 itu, seorang pria justru tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang tak biasa.
Tak tanggung-tanggung, pria dengan profesi tak sembarangan itu rela memberikan lahannya seluas ribuan meter untuk memakamkan jenazah korban virus corona.
Keinginan itu disampaikan langsung oleh pria asal Wonosobo lewat akun Facebook Badar Roedin.
Sontak video tersebut langsung viral di media sosial setelah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan dilihat lebih dari 91.000 ribu.
• VIRAL Kisah Pilu Dokter Terinfeksi Virus Corona, Sempat Kirim Pesan ke Putrinya Sebelum Meninggal
• Pasien Membludak Tapi Dilarang Praktik, Ningsih Tinampi Bikin Heboh Jualan Minuman Anti Corona
Rupanya sosok pria tersebut bukanlah orang biasa melainkan seorang Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah yang bernama Badarudin.
Dalam unggahan tersebut, kepala desa menyinggung perihal penolakan jasad pasien covid-19 yang sempat terjadi beberapa kali di Indonesia.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya Badarudin kebetulan saya kades di Desa Talunombo.
Melihat berita di berbagai daerah di tv,Hp dllnya adanya penolakan terhadap korban dan Tenaga Medis oleh ganas nya covid 19,yang telah mengorbankan banyak manusia," ujarnya.
Berangkat dari fenomena tersebut mendorong Badarudin untuk menyumbangkan tanahnya sebagai tempat pemakaman.
"Saya ikut andil menyediakan lahan yang nantinya digunakan untuk pemakaman korban, bagi korban ini semua bukan suatu kemauan namun keadaan yg memaksa," ujar Badarudin.
• Harapan Baru di Tengah Darurat Corona! Pemerintah Jokowi Buka Peluang Diskon Untuk Listrik 1.300 VA
Ketika sang pemilik akun dihubungi oleh Kompas.com, sang kepala desa akui videonya yang viral benar adanya.
Bahkan pemakaman di lahan yang disumbangkan tersebut tidaklah dipungut biaya.
"Iya di video itu benar saya.
Monggo bagi jenazah yang ditolak, bisa dimakamkan di lahan saya dan tidak dipungut biaya," kata Badarudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Tanah yang disumbangkan oleh Badarudin merupakan lahan yang saat ini ditanami sayuran dengan luas sekitar 2.500 meter.
Badarudin pun mengungkapkan bahwa tak akan terjadi penolakan dari warga sekitar.
"Saya jamin warga saya akan menerima.
Tidak akan ditolak.
Juga gratis," kata Badarudin lagi.
Adapun jenazah yang boleh dimakamkan di lahannya tersebut tidak hanya khusus dari Jawa Tengah, melainkan bagi seluruh wilayah di Indonesia.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sapuran Polres Wonosobo Iptu Maryono juga membenarkan bahwa Kades Talunombo Badarudin mewakafkan tanahnya untuk para korban meninggal akibat Covid-19.
• Pakar Prediksi Bulan Mei Jadi Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia dan Kapan Waktu Berakhirnya
"Tanah tersebut berjarak 50 meter dari jalan raya, namun untuk menuju ke lokasi masih belum bagus," kata Maryono.
Lebih lanjut, secara pribadi ia pun merasa salut karena sebelumnya juga pernah menyumbang gajinya sebagai kepala desa.
Kemudian, yang kedua yakni mewakafkan tanahnya yang terbilang cukup luas ini.
Sebelumnya, video Badarudin juga sempat viral di media sosial karena menyumbangkan gajinya selama 1 bulan untuk penanganan virus corona.
• KURUNG Diri di Rumah 3 Pekan, Wanita Ini Terkena Corona, Kok Bisa? Penyebabnya Sungguh Tak Terduga
Badarudin menjelaskan, latar belakangnya membuat video tersebut semata-mata karena ingin membantu meringankan beban pemerintah dalam menangani wabah virus corona.
"Hanya ingin membantu pemerintah dengan menyumbangkan satu bulan gaji saya untuk meringankan beban negara," kata Badarudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/3/2020).
Lebih lanjut, gaji yang ia dapatkan sebagai kades selama satu bulan yakni sebesar Rp 4.000.000. (Gabriela Stefani)
Sebagian artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul Banyak Jasad Pasien Covid-19 Ditolak, Pria Ini Sumbangkan Tanah Ribuan Meter untuk Dijadikan Pemakaman, Profesinya Tak Main-main